Part 31

2.7K 393 152
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.
------------------------------------------------

------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


WARNING!!! BACA PELAN-PELAN DAN TELITI KARENA MENGANDUNG INFORMASI YANG CUKUP PENTING.

👠👠👠

"Ciao papà.." Sapa Laiv saat Barnard Blancho yang tidak lain adalah ayahnya, menelponnya siang itu.

"Dove sei stato figlio??" (Darimana saja kamu, anakku?)

Dan obrolan dalam bahasa italia itupun mulai mengalun.

"Papa sudah mencoba menghubungi mu sejak kemarin, tapi tidak bisa." Ujar Barnard diseberang sana.

"Maaf papa, aku baru saja tiba dari Peru pagi tadi."

Barnard mulai penasaran dengan jawaban putranya, "Peru? Kau baru saja menemui orang itu?"

"Ya, Papa... Aku baru saja menemui Alberto Cordova."

Terbentang jeda sejenak sebelum Laiv melanjutkan pembicaraannya.

"Dan dia menerima kerjasama kita."

"Hahaha..."

Terdengar tawa Barnard yang menggema melalui ponsel Laiv, dan pria tampan itu tersenyum. Merasa senang karena telah membuat ayahnya tertawa hari ini.

"Rencana mu berhasil nak?" Tanya Barnard.

"Tentu saja papa."

"Aku senang sekali hari ini, kau berhasil mengajak Cordova untuk bekerja sama, sedangkan aku berhasil membuat Cesare porak poranda."

"Cesare?" Tanya Laiv heran.

"Facinelli nak." Jawab Barnard. "Sejak cucu Facinelli dari garis keturunan Mallory itu mengambil alih, kelompok Facinelli berganti nama menjadi Cesare. Dan mereka sedang kelimpungan saat ini."

TEMPTATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang