Part 73

2.2K 330 162
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👠👠👠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👠👠👠

Karena sebelumnya Hira sempat tidak memberi konfirmasi bahwa hari ini ia akan melakukan pemeriksaan, ia dan Duncan akhirnya harus menunggu lebih lama di rumah sakit hingga gilirannya tiba untuk diperiksa.

Hampir pukul satu siang mereka keluar dari ruang praktek dokter dan sambil memegang tangan Duncan karena langkahnya masih tertatih, Hira berjalan pelan menuju lift.

"Kau mau makan siang dimana?" Tanya Duncan.

"Dimana saja." Jawab Hira yang kini sudah mulai nyaman berduaan bersama Duncan.

"Ada makanan yang ingin kau makan?" Tanya Duncan lagi.

"Sebenarnya aku bukan tipe orang yang suka pilih-pilih makanan. Aku bisa makan apa saja." Hira tersenyum kecil.

"Syukurlah. Kalau begitu kita cari restoran terdekat saja. Setelah itu kita bisa pergi ke sekolah Lius."

Hira mengangguk singkat, "Aku ke toilet sebentar."

Karena masih ada beberapa orang yang mengantri di depan lift, Hira memutuskan untuk berbelok menuju lorong sempit yang berujung pada toilet rumah sakit. Dengan sabar dan telaten, Duncan membantu Hira berjalan.

"Aku tunggu disini." Kata pria itu seraya memegang tas tangan Hira.

"Kau bisa menunggu di depan lorong Duncan, aku bisa jalan sendiri."

"Tidak disini saja. Tidak apa-apa." Tolak Duncan.

Karena Duncan tetap pada pendiriannya, akhirnya Hira masuk ke dalam toilet wanita yang terlihat sepi. Hanya ada satu wanita yang sedang memoles lipstick di dalam sana. Dan tubuh Hira seketika membeku saat mengenali wajah cantik wanita itu.

Alana Taylor.

Ibu kandung Lius.

Sepertinya Alana bukan tipe wanita yang bisa mengingat wajah seseorang dalam sekali pertemuan. Karena setelah selesai dengan kegiatannya, ia melewati Hira begitu saja dan keluar dari dalam toilet.

TEMPTATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang