Part 69

2.2K 311 153
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👠👠👠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👠👠👠

Laiv Blancho duduk diam di kursi kebesarannya, dua hari tinggal di Luksemburg hanya ia habiskan dengan duduk-duduk saja, diam dan berpikir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laiv Blancho duduk diam di kursi kebesarannya, dua hari tinggal di Luksemburg hanya ia habiskan dengan duduk-duduk saja, diam dan berpikir. Dalam sekejap dia menjadi buronan Red Blood. Semua perbatasan, akses darat, laut, dan udara dijaga ketat oleh Red Blood yang kemungkinan besar sedang mencari dirinya.

Sialan.

Sebenarnya Laiv tidak suka lari, tapi ia sedang sendiri saat itu. Menghadapi dua puluh anggota Red Blood tentu tidaklah mudah, kalau bukan karena bantuan temannya, Laiv mungkin masih terkurung di Amerika saat ini.

"Lupakan Amerika dan Red Blood, Laiv. Lebih baik kau melanjutkan bisnis Cuervo. Banyak kokain yang siap dipasarkan, urus semua itu dan buat kita semakin kaya hingga bisa menjalin banyak kerjasama. Barulah kita gulingkan Red Blood dan Cesare."

Itu adalah pesan yang disampaikan Barnard Blancho padanya. Laiv belum menyinggung soal microchip yang kemungkinan sudah ada ditangan Red Blood pada sang ayah, bisa Laiv pastikan jika Barnard tahu maka Laiv akan dicaci maki.

TEMPTATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang