CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.
MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.
👠👠👠
Shane tak kalah syok dari Enrique, ia ikut melongo melihat keadaan mobil putih Enrique yang hampir tak berbentuk. Namun semua itu berubah menjadi rasa kekhawatiran ketika melihat keadaan Shannon yang terluka.
"Kau berdarah?" Seru Shane mendekati Shannon dan memeriksa keadaannya. Terutama lengan Shannon yang lecet dan tergores.
"Hanya kecelakaan kecil, maaf Shane. Sepertinya aku sudah merusak motormu." Kata Shannon.
"Tak masalah. Motornya aku asuransikan. Tapi kau.... Apa kita perlu ke rumah sakit?? Apa ada luka lain??"
Shane bahkan harus mengitari tubuh Shannon untuk mencari luka yang lolos dari penglihatannya.
"Dimana Hunter?" Rae mengulang pertanyaannya pada Enrique karena belum mendapat jawaban.
"Kami tidak tahu. Dia tiba-tiba menghilang." Jawab Enrique setelah memastikan bahwa Emma baik-baik saja. "Ponselnya sengaja dibuang, begitu juga dengan aksesoris Red Blood lainnya."
"Laiv Blancho?" Tebak Rae.
"Iya. Tidak salah lagi. Ada satu cctv yang sempat merekam kepergian Hunter, dia terekam masuk ke dalam mobil senator Barnes. Jadi besar kemungkinan Camille Barnes juga ikut terlibat."
Rae berdecak tidak suka.
Jalang satu itu. Pikir Rae. Laiv Blancho menginginkannya, sedangkan Camille menginginkan Hunter. Benar-benar pasangan psikopat yang gila.
"Kalian tidak mungkin tidak bisa melacak keberadaan Hunter." Kata Rae melirik keberadaan Enrique lagi.
"Bisa dipastikan Hunter dibawa ke luar kota. Kai dan Duncan masih mencoba melakukan penyelidikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTATION [END]
RomanceHunter dan Rae terjebak oleh peraturan yang mereka buat sendiri. Bagaimana cara mereka melepaskan diri namun tidak saling melukai? Bloodstone Series SLOW UPDATE 18012022