TEMPTATION [END]

Part 5

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

👠👠👠

Satu hari sebelumnya....

Valerie Bloodstone memberikan sebuah amplop pada Shane, tanpa perlu dipersilahkan laki-laki itu membukanya dan mengambil beberapa dokumen sekaligus lembar foto yang ada di dalam sana.

"Aku ingin kalian membawa mereka kesini." Kata Vale.

Shane mengoper sebagian dari dokumen itu pada Duncan, begitu pula dengan foto-foto lainnya. Foto ke empat wanita cantik yang sepertinya diambil secara diam-diam.

"Semua data diri mereka ada disana. Mulai dari nama, tempat tinggal, pekerjaan, dan dimana mereka akan sering terlihat." Tambah Vale.

"Berapa lama anda memberi kami waktu...?"

"Secepatnya Duncan. Sebenarnya aku ingin membicarakan hal ini dulu dengan Hunter, tapi seperti yang kalian lihat, sampai malam seperti ini dia belum datang juga. Jadi aku akan meminta tolong pada kalian secara langsung. Bawa ke empat wanita itu secepatnya kesini, tentu saja dalam keadaan selamat, karena mungkin mereka akan melakukan sedikit perlawanan."

"Boleh kami tahu siapa mereka, maam?" Tanya Shane.

Shane Andersson adalah putra dari salah satu anggota Red Blood yang dulu banyak membantu Zefo dan Thunder, bahkan kakek Shane juga pernah menjadi orang kepercayaan Dante. Bisa dibilang secara turun temurun keturunan Andersson sudah bergabung dengan Red Blood tanpa terkecuali.

Usia Shane yang seumuran dengan Hunter memang membuat pria itu juga dekat dengan teman-teman sepermainan Hunter.

Pria kedua yang ada disana adalah Silvester Duncan, background Duncan kurang lebih sama dengan Shane. Ayah dan kakeknya dulu adalah anggota Red Blood yang cukup loyal. Kesetiaan dan kemampuannya yang luar biasa, membawa Duncan dekat juga dengan Hunter.