Part 29

3.2K 390 143
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👠👠👠

Duncan dan Celin baru pulang dari misi pukul delapan malam. Karena Celin tinggal di gedung apartemen yang sama dengan Shane, Duncan kembali satu mobil dengan Celin, memberi tumpangan pulang pada gadis itu.

"Terima kasih untuk hari ini Mr. Duncan." Ujar Celin sebelum mereka berpisah di depan apartemen Shane.

"Sama-sama Celin."

Celin pun masuk ke dalam unit apartemennya sendiri, sedangkan Duncan masuk ke dalam unit apartemen Shane. Pria bermata sipit itu sedang duduk di ruang tengah, terlihat serius menatap macbooknya.

"Mana Lius?" Tanya Duncan karena tak mendapati sosok anaknya dimana pun.

"Disebelah." Jawab Shane tanpa menoleh.

"Sebelah?"

"Apartemen Hira. Dia pergi ke sana untuk minta makan malam, tapi belum kembali juga."

Duncan berdecak kecil dan keluar lagi hanya untuk pergi ke apartemen sebelah. Apartemen yang kini ditempati Shannon, Hira, dan Celin.

Ting tong...

Celin lah yang membuka pintu sambil menggigit sepotong kue di mulutnya.

"Maaf menganggu, apa anakku ada disini?"

Celin hanya mengangguk karena mulutnya masih penuh, dan mempersilahkan Duncan untuk masuk.

"Anak anda sudah tidur sir." Ujar Celin mengikuti langkah Duncan masuk ke dalam apartemennya.

Bisa Duncan lihat Lius tertidur pulas diatas sofa dengan kepala berbantalkan paha Hira. Wanita berambut pendek itu juga sedang tertidur dalam posisi duduk.

Hira pasti kelelahan karena menemani putranya seharian ini.

"Maaf Celin. Bisa kau bangunkan Hira, aku akan membawa Lius pulang." Pinta Duncan dengan sopan.

"Tentu sir."

"Tolong panggil aku Duncan saja."

Celin hanya tersenyum dan beranjak menghampiri Hira untuk membangunkan sahabatnya itu. Dalam sekali bisikan Hira langsung bangun dengan wajah linglung dan mata yang membola lucu.

Duncan pun mendekatinya dan membuat Hira sedikit panik. Tapi ayah satu anak itu menyuruh Hira untuk tetap diam.

"Terima kasih untuk hari ini ya, Hira." Bisik Duncan sebelum membangunkan putranya.

"Iya Duncan. Sama-sama."

"Lius... Bangun. Ayo pulang."

Lius menggeliat marah karena tidurnya diusik begitu saja. Tapi anak itu tetap bangun dan mengikuti ayahnya untuk pulang.

TEMPTATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang