Bab 5. Come back

686 56 0
                                    

Waktu berlalu, kini saat yang di tunggu-tunggu oleh semua siswa, apalagi kalau bukan waktu pulang. Semua siswa berjalan beriringan menuju parkiran untuk mengambil kendaraan-kendaraan mereka.

***

Saat ini semua anggota inti Arvos berada di markas besar Arvos.

"Sean, kita disuruh ngumpul di sini buat apa?" tanya Zakharia Legid memecahkan keheningan. l

"Gue juga gak tahu, tadi gue ditelfon sama Paman Zery, katanya kita disuruh ngumpul disini, ada yang ingin ketemu sama kita," tutur Sean.

Semua yang di situ hanya manggut-manggut mendengar penjelasan Sean. Sudah 1 jam berlalu, namun tidak ada tanda-tanda seorang pun yang datang.

"Sean, benar gak sih ada yang ingin ketemu sama kita? kita udah lumutan nih nungguinnya," kesal Samuel yang sudah tidak tahan untuk menunggu.

"Nungguin yah?" ucap Kenzi dan mendapat jitakan maut pada kepalannya, pelakunya adalah Aska.

"Awss, sakit setan," ringis Kenzi.

"Tuh, rasain emang enak," sinis David.

"Emang sih, Kenzi cocoknya tu dipukul, ditendang, dicelupin, di--" Kenzi memotong ucapan Deven Wijaya.

"Dimakan," seru kenzi.

"Huek, jijik gue kalau gue harus makan daging yang gak sehat dan gak berisi kaya lo." Deven berekspresi seakan ingin muntah.

Alhasil Deven mendapat lemparan bantal dari Kenzi. Tak terima mendapat perlakuan itu, Deven dengan singgap mengambil bantal yang kebetulan berada di dekatnya dan melayangkan bantal tepat pada wajah Kenzi, akhirnya terjadilah acara lempar-melempar bantal antara Kenzi dan Deven.

Para anggota lain hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka, melihat aksi Kenzi dan Deven yang seperti anak-anak.

"Lo, pikir bisa lari dari gue, hah!" Deven terus mengejar Kenzi, sedangkan Kenzi berlari kearah pintu keluar. Saat Kenzi membuka pintu tersebut, tiba-tiba ia berhenti, ia berdiri seperti patung saat melihat kearah luar pintu, terlihat seseorang yang sangat ia kenali.

Deven yang melihat itu pun ikut berhenti, matanya mengikuti arah pandang Kenzi, betapa terkejut dan bahagianya mereka karena melihat orang itu

"Kaisar!" teriak mereka berdua, dan berhamburan ke pelukan orang yang mereka sebut Kaisar itu.

Semua yang mendengar teriakan Kenzi dan Deven, langsung berlari keluar. Kebahagiaan mereka tidak dapat ditahan lagi, mereka pun mengikuti Kenzi dan Deven untuk memeluk Kaisar.

Lama berpelukan, membuat Kaisar risih.

"Lepas!" Pelukan mereka dengan cepat mereka lepaskan saat mendengar suara dingin itu.

Kaisar berjalan masuk ke dalam, diikuti dengan anggota inti yang lain.

"Kaisar, kapan lo sadar," tanya Angkasa dengan mata yang berbinar.

"Kemarin." Semua hanya mengangguk kepala mereka.

Kaisar Arvios Dollken adalah Ketua umum Arvos. Kaisar mengalami koma selama 4 tahun, karena masalah yang terjadi di masa lalu.

"Swear, demi kumis om William, gue kangen banget sama lo." semua hanya menatap jijik pada Kenzi yang bicara dengan nada manjanya.

"Eh, markonah, kenapa jadi ayah gue yang lu bawa-bawa," kesal David.

"Owh, itu nama ayah lu, sorry yah Vid, sengaja gue." David melempar Kenzi dengan sepatu miliknya.

"Gue tersakiti, tolongin gue." Semua menatap malas pada Kenzi.

Transmigrasi Viloona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang