Ara tersadar saat Jesreel memetik tangannya.
"Ha'ah ya, sorry gue lupa. Gue kangen banget sama kalian, kalian apa kabar?" Walaupun sedikit kikuk tetapi Ara berusaha santai, seakan-akan dia mengenal mereka."Kita juga kangen sama, lo." Mereka berpelukan layaknya teletubis.
"Gini guys, Ara itu pernah kecelakaan, jadi mungkin ada yang dia lupain, gitu." Ara mengangguk kecil.
"What, kecelakaan? trus lo gak apa-apakan?" tanya Miranda khawatir seraya memutar-mutar tubuh Ara.
(Nama panggilan Jesreel: Jes, Franziska: Ziska, Virgin: Igin, Miranda: Mira, Grithel: El, Gersya: Ersya, dan Graciella: Ella)
"I'm okay," ucap Ara, sehingga Jes, Ziska, Igin, dan Mira bernapas lega.
"Ya udah, yuk kita lanjutin makannya!" ajak Mira.
"Gak nyangka gue, kita bakal ketemu. Tau gak setelah balik ke sini, kita cariin lo tau , tapi gak ketemu," sahut Igin.
"Sorry deh."
"Cie-cie, ada yang baru ketemu nih ye," goda Bianca seraya menyegol-nyengol lengan Ara.
Mereka tertawa renyah, saat Ara menatap Bianca dengan tatapan tajamnya, sehingga Bianca diam tak bersuara.Seperti biasa, para buaya betina akan berteriak histeris saat para pangerannya memasuki kantin. Kali ini, sungguh heboh dan sangat heboh karena anggota inti Arvos berjalan dengan Kaisar didepan mereka. Sungguh pesona mereka tidak ada duanya, apalagi sang leader, whus bahkan dewa yunani pun kalah.
Kantin akan sangat heboh saat waktu istirahat pertama saja, karena para Arvos makan di kantin sekolah. Tetapi untuk waktu istirahat kedua mereka tidak berada di kantin sekolah. Entah mereka ke mana.
"Ada apa sih?" tanya mereka bertujuh serentak. Karena selaku mubar, mereka belum mengetahui apa yang biasa terjadi saat mereka beramai-ramai seperti ini.
"Biasa, para headsome sekolah tiba di lapangan," celetuk Salsa.
Mereka berohiya, mereka pun melanjutkan makan mereka, mereka tidak peduli dengan teriak-teriakan para kunti.
Ara mengangkat wajahnya, saat merasakan ada yang memperhatikannya. Ara menatap tak suka plus kesal dengan orang yang dia tatap, ya Kaisar. Kaisar tersenyum smirk saat Ara menusuk-busuk makannya, sambil masih menatap Kaisar.
Manusia-manusia yang berada di depan Ara, mengerutkan kening mereka, saat melihat Ara tidak memakan makanannya tetapi menusuk-nusuknya menggunakan garpu.
"Ra, itu makanan loh," tegur Ziska, tetapi Ara tidak mendengarnya.
Tangannya masih setia ia gunakan untuk menusuk-nusuk makanannya, sedangkan matanya masih menatap Kaisar. Ara kesal dengan Kaisar yang tanpa persetujuan darinya mengklaim Ara sebagai miliknya. Ara tidak suka pemaksaan.
Mereka mengikuti arah pandang Ara, bersamaan dengan itu anggota Arvos lainnya menoleh ke arah mereka.
Deg!
Deg!
Deg!
Deg!Saat mata mereka berpapasan, sebagian dari jantung mereka berdetak tidak aman.
(Karena Jesreel cs dan Grithel cs sudah gabung sama Ara dan bestie-bestienya jadi kita sebut semuanya Ara squad.) Ara squad mengalihkan pandangan mereka, begitupun dengan anggota Arvos tetapi tidak dengan Jeno, Victor, Samuel, dan Deven, seakan terhipnotis dengan Ara squad, mereka masih memandang Ara squad. Hingga suara Kenzi menganggetkan mereka."Woi!" teriak Kenzi.
"Apa sih lo?" sergah Jeno.
"Ckckck, mata kalian tu ya, bening dikit ajah dilirik," cetus Kenzi. "Gak ingat apa? udah ada pawang bro!" Jeno, Victor, Samuel, dan Deven tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Viloona
Teen FictionGadis yang tak dianggap oleh keluarganya demi orang lain, harus berakhir di dunia. Namun, ia memiliki keinginan untuk melakukan pembalasan dendam. Hingga akhirnya ia merelakan tubuhnya di tempati oleh seorang gadis; gadis berkepribadian ganda. Deng...