Bab 22

575 49 1
                                    

"Se--Sean?" gugup Bianca, saat melihat bahwa pria itu adalah Sean. "Ngapain lo? minggir gue mau pergi!" Sean tidak mengindahkan ucapan Bianca.

"Lo harus dihukum!" Bianca menganga.

"Pak Seano yang terhormat, emang gue buat salah apa sama lo, hah?" Bianca menatap Sean sambik berkaca pinggang dengan tangan Sean yang masih mengukungnya.

'Berani juga nih, cewek," batin Sean.

"Dah, kalian gak usah berurusan sama orang-orang itu, mereka bahaya tau. Kasar, playboy, buaya, egois, suka tawuran, bolos, kejam, stupid, suka mabuk, perokok, penjudi kelas kakap, mesum, plin plan, suka bohong, suka nyakitin hati cewek, suka nongkrong di club dan yang lainnya ... semua ada sama mereka," Bianca menjadi gelagapan saat Sean mengucapkan kata-kata yang persis seperti yang dikatakan tadi olehnya kepada Ara Squad.

"Hehehe, itu lo, lo salah paham, mana ada gue ngomong kaya gitu, gak ada." Bianca berbicara dengan senyum paksanya. 'Mampus, bego banget,' lanjutnya dalam hati.

"Lo pikir gue tuli?"

"Mungkin."

"Mau mulut lo gue buat bengkak, hah?" geram Sean.

"Caranya?" polos Bianca.

'Ini cewek polos atau pura-pura polo?' batin Sean.

"Dengerin, gue! sampai gue dengar lo ngomong macam-macam tentang kita, habis lo." Sean meninggalkan Bianca di toilet pria begitu saja.

Jam berputar dengan cepat, hingga terasa waktu pulang pun tiba. Anggota Arvos telah berada di parkiran lebih awal dari seluruh siswa, semua atas desakan Jeno dan Deven. Dengan tujuan ingin bertemu dengan sahabat-sahabat Ara. Tetapi mereka tidak melihat Ara squad.

Mungkin Jeno dan Deven tertarik dengan salah satu anggota Ara squad, bukan hanya Jeno dan Deven tetapi ada juga yang lainnya. Jadi mereka menunggu, lama menunggu tetapi tidak ada dari mereka yang keluar, mobil mereka dan motor Ara juga tidak ada. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk  meninggalkan parkiran.

Di rooftop yang mengarah ke parkiran terlihat gadis-gadis yang sedang memantau sesuatu secara sembunyi-sembunyi. Dapat ditebak mereka adalah Ara and bestie-bestienya--Ara squad.

"Mereka, udah pergi," bisik Mira.

"Akhirnya ..., capek gue," sahut Ersya dan Bianca.

Mereka bersembunyi dari anggota Arvos, karena saat kejadian Victor berkenalan dengan Jes. Jes pun menceritakannya kepada Ara squad. Mereka awalnya berpikir itu hanya kenalan saja, tetapi karena firasat Ara yang buruk, maka ia menyuruh sahabat-sahabatnya menyembunyikan kendaraan mereka masing-masing sebelum pulang sekolah. Ditambah dengan chat yang dikirim Kaisar kepada Ara..

Firasat buruk itu seakan terwujud, saat mereka berjalan bergandengan menuju parkiran. Mereka melihat anggota Arvos yang sedang duduk di motor mereka masing-masing sambil memantau setiap siswa-siswi berlalu lalang. Ara squad yang curiga bahwa anggota Arvos  sedang menunggu mereka dengan segera bersembunyi dan berlari menuju rooftop.

"Ha'ah, gue udah lapar guys! pulang yuk," ajak El.

"Yoi, go!" Mereka pun meninggalkan rooftop.

Ara squad mengendarai kendaraan mereka masing-masing yang mereka ambil pada sebuah pondok yang sedikit tersembunyi dari jangkauan anak-anak DHS.

***

Setibanya Ara di rumah, Ara memarkirkan motornya, dan berjalan memasuki rumahnya.

"Hello, Ara yang cantik kaya sepatunya Haruto BTS udah datang nih, red carpetnya mana?!" teriak Ara.

Transmigrasi Viloona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang