Bab 18. Perkara bertamu

586 53 0
                                    

Waktu istirahat sudah berlalu, saatnya jam pelajaran dimulai.

"Selamat pagi Anak-anak," sapa Ibu Zara, selaku guru Biologi.

"Pagi Bu," balas semua siswa.

"Hari ini kita akan belajar, tapi sebelum itu, Ibu akan membagi kalian dalam beberapa kelompok, untuk mengerjakan tugas yang akan Ibu berikan." Semua siswa mengangguk.

"Kalian berlima, kenapa duduknya jadi nempel kaya gitu, Ibu 'kan belum menyuruh kalian," ucap Ibu Zara saat melihat Ara dan bestie-bestienya sudah duduk menempel, di tempat duduk Ara dan Salsa.

"Bu jangan misahin kita berlima, kita ini bersahabat Bu, kita saling membutuhkan. Jadi biarkan kita berlima sekelompok ya Bu," mohon Vanya seperti orang yang berdrama.

Sedangkan siswa yang lain sudah tertawa melihat wajah memelas Vanya.

"Satu kelompok hanya empat orang." Ibu Zara menatap tajam mereka.

"Huaa! Bu, kita berlima sekelompok ya, hiks." Ara mengeluarkan air mata buayannya.

Sahabat-sahabatnya menggeleng kepala mereka, sebuah pengorbanan sang Ara untuk persatuan Ara dan sahabat-sahabatnya (Ara squad).

Bu Zara yang sudah tidak tahan dengan drama mereka langsung menyetujuinya. Dengan semangat Ara menghapus air mata pura-pura itu, dan berpelukan.

Bu Zara pun memberikan tugas kepada mereka, setelah itu pelajaran pun dimulai.

Ketika pelajaran berlangsung, seorang siswa masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu, dan berjalan menuju ke tempat duduk seorang siswi, dia adalah Kaisar.

Kaisar menatap Salsa, seakan memberikan perintah kepada Salsa untuk berpindah ke belakang, Salsa tidak mengerti tetapi karena takut dia berpindah tempat duduk ke belakang, bersama dengan Belinda.

Bu Zara tidak dapat menegurnya, karena Kaisar adalah anak pemilik DHS. Selain itu Kaisar tidak pernah takut dengan siapa pun, dan dia diketahui oleh semua orang sebagai orang yang dingin dan kejam.

Para siswa tidak konsentrasi lagi dengan pelajaran yang diberikan Ibu Zara, mereka lebih memilih melihat ke arah Kaisar, pria tampan itu.

Jika Kaisar seperti anggota inti Arvos yang lain, siswa di kelas itu pasti sudah berteriak histeris, dan mungkin merapat kepadanya

Ketampanan Kaisar tidak dapat mereka lukiskan, sungguh tampan. Tetapi sifatnya yang membuat mereka takut untuk melihatnya. Tidak ingin bermasalah dengan Kaisar, mereka mengalihkan pandangan mereka. Dan melanjutkan pelajaran mereka.

Ara? jangan ditanyakan lagi, dia menjadi heran kenapa pria itu datang di kelasnya. Ara tidak peduli dengannya, ia lebih fokus dengan pelajarannya, tetapi tatapan Kaisar yang terus mengarah kepadanya, membuat Ara risih.

"Why?" Kaisar menggeleng pelan kepalanya.

"Jangan lihat gue eh aku terus!" tegas Ara.

Kaisar tidak menanggapinya, malah dia semakin memandang wajah cantik Ara. Ara menatap tajam Kaisar.

Cup!

Ara mematung saat Kaisar menciumnya, dengan tanpa dosa Kaisar pergi meninggalkan kelas Ara.

Ara menjadi kesal karena Kaisar main nyosor, untung tidak ada yang melihatnya, karena sedang fokus mencatat.

***

Waktu pulang pun tiba, semua siswa mulai meninggalkan DHS, begitupun dengan Ara squad. Sambil bergandengan tangan mereka berlima menuju parkiran.

Diparkiran tersisa berberapa siswa, anggota Arvos dan Shiera and the genk. Ketika melewati para bujang-bujang Arvos, netra Ara tidak sengaja bertatapan dengan netra Kaisar. Ara menggeleng kepalanya menghilangkan sesuatu dari pikirannya.

Transmigrasi Viloona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang