11

13.1K 694 21
                                    





Klek!


Srttt...


Derap langkah samar-samar terdengar memasukki kamar yang dingin dan minim penerangan, lelaki itu baru saja masuk membawa koper menuju ruang pakaian meletakkan disana untuk sementara.

Sudah satu minggu lebih tidak pulang saat memasukki kamar aroma tubuh seseorang yang ia rindukan memenuhi ruangan ini.

Sebelum itu, ia melepaskan jam tangan dan membuka satu persatu kancing kemeja menyisakan kaos dalam. Tubuhnya tidak berkeringat namun tetap saja ia merasa risih karna belum mandi sejak pagi.

Dirinya tidak akan menyentuh istrinya dalam keadaan kotor untuk itu sebelum menaiki ranjang ia membersihkan tubuh terlebih dahulu.

Gerakkannya begitu pelan agar tak menimbulkan suara takut jika pujaan hatinya terganggu dari tidur.

Tak membutuhkan waktu lama baginya mandi, saat keluar dari kamar mandi jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Tubuhnya sudah sangat lelah dan mengantuk, Alfarel juga menggunakan baju malam ini merasakan dingin mungkin karna ia baru selesai mandi.

Dengan berhati-hati ia merangkak menaiki ranjang, mendekati Nayiya mencium lengan naik ke bahu istrinya terakhir ia memberikan kecupan di pipi itu.

"Sleep well, sayang," bisiknya.

Alfarel merebahkan tubuh disamping istrinya, rasanya begitu nikmat ketika tubuhnya menyentuh kasur yang sangat empuk ditambah ia bisa memeluk istri kecilnya lagi. Tidur Alfarel kembali nyenyak malam ini.







Perlahan mata Nayiya terbuka, ia merasakan sesuatu yang berat bersandar dipunggungnya sebuah tangan juga melingkar diperutnya. Ternyata suaminya sudah pulang, kenapa Nayiya tidak terbangun tadi malan.

Tubuhnya berbalik menghadap Alfarel, memeluk tubuh suaminya begitu erat. Nayiya begitu merindukannya.

"Sayang," panggil Alfarel dengan suara seraknya, matanya masih tertutup namun tangannya tergerak mengusap tubuh Nayiya.

"Kangen banget sama Kakak, akhirnya pulang juga," balas Nayiya menenggelamkan tubuhnya dipelukan.

"Mau dibuatin sarapan apa? Nanti mandinya pake air hangat aja aku siapin."

"Pengen yang anget-anget."

"Sop ayam mau?"

Alfarel mengangguk, Nayiya melepaskan diri dari pelukkan itu terlihat sekali dari wajah suaminya begitu lelah. Tangan mungil itu tergerak mengusap rambut Alfarel kemudian mendaratkan kecupan.

Membiarkan Alfarel beristirahat lagi Nayiya keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan, di dapur para asisten rumahnya tengah menyiapkan bahan makanan semalam Nayiya sudah mengatakan ingin memasak apa untuk sarapan.

"Bi, ayamnya di kulkas tolong dikeluarin. Saya mau bikin sop Ayam."

"Iya baik Bu, kalau gak salah kentang sama wortelnya udah abis apa mau Bibi beli dulu?"

"Boleh Bi, sekalian kalau ada telur puyuh juga. Gak perlu buru-buru kok."

"Kalau gitu saya permisi dulu Bu."

Nayiya mulai memasak hingga bau masakkannya mulai tercium, ia menggoreng ikan yang sudah diungkep dan ada tumisan sayur, tak lupa ia juga membuat roti isi kalau-kalau suaminya belum ingin makan yang berat.

Setelah selesai memasak kini tugas asisten rumah tangga yang menata diatas meja, sembari menunggu bahan sop ayamnya datang Nayiya mengupas beberapa buah untuk langsung ia makan.

NAYIYALFAREL 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang