15

12.2K 590 13
                                    








"Sayang?" panggil Alfarel cukup kuat.

"Bisa gak sih gak usah sayang, sayang. Eneg dengernya."

"Tau nih, mentang-mentang udah nikah."

"Jomblo protes nih Al, hargain Kek." Devan tertawa melihat Oza dan Bagas tak hentinya menjuliti Alfarel.

"Lo berdua udah gue usir masih aja disini." Alfarel melewati temannya membawa piring berisi nasi dan beberapa lauk lalu duduk disamping Nayiya.

"Makan dulu yuk, kamu belum makan malam. Disuapin."

"Makan sendiri aja, malu Kak diliatin orang."

"Kenapa malu? Sama suami sendiri juga."

Alfarel mengambil nasi dan lauk untuk disatukan dengan tangannya, "buka mulutnya, aaa..."

Nayiya membuka mulut menerima suapan Alfarel, sejak kemarin ia sangat menyukai jika makan disuapi suaminya terlebih makan dengan tangan mungkin ini bawaan dari bayi dalam perut.

"Enak?"

"Enak! Kakak makan juga."

"Iya, makanya porsinya banyak sekalian makan berdua," ucap Alfarel ikut menyuap makanan.

"Kakak gak mau makan dagingnya? Ada banyak nanti kepengen lagi," tanya Nayiya disela-sela kunyahannya. Melihat teman-temannya makan begitu lahap membuat Nayiya senang meskipun belum boleh ikut makan bersama.

"Enggak, makan ini aja."

"Uhm, Kak coba deh makan nasinya pake pepaya ini."

"Jangan aneh, mana enak."

Alfarel kembali menyuapi Nayiya sampai kedua pipinya mengembung, "Ayah suka makan gitu, pepaya sama nasi katanya enak. Tapi menurut aku aneh juga sih, hehe."

Di sisi lain dimeja besar yang lain tengah menyantap makanan bersama, Alfarel dan Nayiya sengaja menepi menikmati waktu berdua.

Yumi sedang melakukan vidio call dengan Reza mamerkan kegiatan malam ini, lalu Oza live instagram bersama Tasya seketika banyak sekali yang menonton live mereka.

Suasana dimeja makan ini terasa hidup, suara tawa, candaan terdengar menghiasi sunyinya malam. Beberapa challenge mereka lalukan agar semakin menarik.

Oza menantang Devan dan Bagas memakan 5 biji cabai rawit siapa yang paling lama menahan pedas ialah pemenangnya.

"Challenge gak lengkap tanpa taruhan gak sih? Nih kalau lo menang ambil." Bagas melepas jam tangannya meletakkan diatas meja.

"Berani masang taruhan apa lo Paketu?" Tantang Bagas.

Devan memperlihatnya senyumnya, mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celana mengeluarkan kunci motor.

"Kalau gue kalah, ambil nih motor."

"Anjir! Pertandingan yang seru guys! Kita saksikan bersama-sama! bagi yang dukung Devan spam emot love dan yang dukung Bagas kirim emot tai!" Oza melakukan live memperlihatkan challenge ini.

"Bentar! Ini deketin dulu air ntar yang ada keselek biji cabe." Yumi mendekatkan botol air mineral dingin.

"Oke kita mulai, satu, dua, tiga!"

Bagas dan Devan memasukkan cabe ke dalam mulut lalu mengunyahnya, baru beberapa kali kunyahan mata keduanya memerah pasti pedasnya cabai rawit langsung menyengat mulut mereka.

"Telen dong! Jangan cuman diemut. Yah penonton kecewaaaa." Kompor Oza begitu kegirangan melihat teman-temannya tersiksa.

Baik Bagas maupun Devan tubuhnya sama-sama berkeringat, mata memerah, sepertinya lidah sudah mati rasa menahan cabai kecil itu.

NAYIYALFAREL 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang