44

11.2K 512 4
                                    














"Rel ini beneran?"

"Kayak mimpi tapi bener."

"Aku masih kaget sampai sekarang," ucap Alfarel lagi.

"Apalagi aku."

Keduanya sama terdiam menatap foto ditangan Alfarel. Mereka baru saja dari dokter memeriksakan kehamilan Nayiya dan menemukan berita mengejutkan jika janin yang ada dikandungan Nayiya ada dua, artinya mereka akan memiliki anak kembar.

"Kok bisa ya?" Alfarel menatap istrinya.

"Kan adek sepupu kamu Caka sama Cheira kembar, masa kamu lupa?"

"Oh iya. Berarti gennya nurun ke aku juga punya anak kembar. " Alfarel tersenyum meletakkan hasil usg beralih memeluk Nayiya.

"Semenjak nikah sama kamu banyak banget kebahagian yang muncul di hidup aku," tutur Alfarel mencium rambut beralih pada pipi yang selalu jadi favoritnya.

Nayiya mendongakkan kepala menunjukkan senyumannya, "aku juga bahagia banget jadi milik kamu."

"Gemesnyaa!"

Keduanya sama-sama tersenyum sampai Nayiya menyadari sesuatu, "Gazan mana?" Tanyanya dengan senyuman memudar.

Alfarel dan Nayiya mengajak anak sulungnya ke rumah sakit menemani memeriksakan kehamilan, keduanya menatap sekitar kamar sudah tidak ada Gazan. Pantas saja tidak terdengar ocehan lagi, anak mereka ternyata kabur.

Alfarel langsung beranjak dari duduknya berlari keluar kamar, ia lupa menutup pintu kamar. Ia melirik sekitar rumah melihat pintu kamar Gazan terbuka.

Jantungnya kembali berdetak normal melihat Gazan bersama Bi Imah didalam kamar.

"Gazan?" Panggil Alfarel masuk ke dalam kamar. "Kamu bikin khawatir, Papa kira tadi kemana. Udah mulai bisa kabur ya sekarang."

"Ain Papa, enih ucak," ucap Gazan menunjukkan mainannya yang patah.

"Makanya disayang mainan itu bukan dilempar, kalau begini Papa gak mau beliin lagi."

"Huh! Papa!" Gazan menunjukkan wajah cemberut.

"Dengerin apa yang Papa bilang, Bi saya titip Gazan ya."

"Iya baik Pak."

Pandangan Alfarel melihat ke dinding dekat lemari mainan Gazan, "ini kenapa coretan gini?"

"Kemarin den Gazan yang bikin, Bibi suruh mewarnai dibuku tapi adennya mau disana."

"Gazan, ini kotor semua kamu coretin."

"Apa? Kenapa?" Nayiya masuk mendengar omelan suaminya.

"Liat, Papa udah susah-susah ngecatnya waktu kamu masih di perut Mama."

"Udah gak apa-apa, anak makin dilarang makin dilakuin. Biarin aja sampai dia berenti sendiri nyoret dinding, aku udah bilangin ke Gazan kalau coret dinding boleh dinding kamarnya aja."

"Tapi tetep aja sayang, gak bagus diliatnya."

"Ndak Papaa," Gazan menggelengkan kepalanya. "Ucingggg!"

"Tuh anak kamu pusing denger kamu ngomel terus," Nayiya duduk didekat anaknya.

"Awas ya, Papa ngambek sama Mama sama Gazan juga. Papa mau tidur aja."

"Dadah Papa!" Balas Gazan melambaikan tangannya, Nayiya tertawa melihat respone Gazan.




...

NAYIYALFAREL 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang