39

10.9K 526 29
                                    







Beberapa hari kemudian panas Gazan mulai turun dan pulih dari demam, bayi laki-laki ini kembali aktif seperti biasa berceloteh, bergerak kesana-kemari.

Alfarel sedang sibuk diruang kerja, membereskan dokumen memasukkan ke dalam lemari mendengar suara pada pintu. Seperti ada yang mengetuk samar-samar.

Penasaran dengan suara tersebut ia menunda pekerjaannya membuka pintu, "eh?" Kagetnya melihat Gazan duduk berpegangan pada pintu untunglah Alfarel membuka pintu secara perlahan kalau tidak.

"Sayang, kenapa disini? Kalau kejedot tadi gimana hum?" Alfarel berjongkok, mengingat hanya Gazan sendirian bagaimana jika anak ini merangkak sampai ke tangga.

"Mama mana? Tadi katanya mau tidur siang?"

"Mama, Mama ainnn!" Balas Gazan menunjuk kamarnya.

Tidak mengerti yang diucapkan anaknya, Alfarel menggendong Gazan menuju kamar namun anaknya malah memberontak malah menunjuk kamar Gazan. Anak ini menginginkan mainan di kamarnya.

"Mau ambil mainan?"

"Ainan!"

"Oke kita ambil."

Sudah mendapatkan mainan yang diinginkannya Alfarel membawa Gazan masuk ke dalam kamar. Pintu kamar tidak tertutup pantas saja Gazan bisa merangkak keluar.

Nayiya terlelap diatas kasur, Alfarel menurunkan anaknya. "Diem disana, main aja."

"Huh?" Mendengar suara Alfarel membuat Nayiya tersentak dari tidurnya.

"Gazan?"

"Tadi keluar untung aku liat kalau gak udah jalan ke tangga tadi."

"Yaampun aku kira udah tidur anaknya malah aku yang ketiduran. Kenapa kamu gerak gak ada suara-suara sama sekali hm?" Nayiya beranjak dari tidurnya turun dari ranjang duduk bersama anaknya dikarpet bulu.

"Lain kali ditutup pintunya, Gazan udah bisa ngerangkak. Pintu kamar mandi juga ditutup, kalau kamu mau istirahat Gazan bisa sama Bi Imah," jelas Alfarel panjang lebar.

"Iya maaf Rel, aku salah tadi."

"Aku keluar dulu," balas Alfarel berdiri dari duduknya.



...

22 bulan.

Umur Gazan sekarang sudah bertambah sebelumnya ia sudah bisa duduk sendiri, merangkak dan kini Gazan sudah bisa berjalan dan berlari.

Semenjak itu pula hampir disetiap ruangan terdapat mainan Gazan, anak ini hobi sekali mengambil mainannya dari dalam kamar dan membawanya berjalan-jalan tentu saja keadaan mainan Gazan sudah diambang kehancuran entah dilempar atau ditendang oleh bayi ini.

Kosa kata yang dimiliki Gazan juga semakin banyak dan ia sudah mampu merangkai satu atau beberapa kalimat.

"Gazan sendirian? Mama mana nak?"

Langkah Alfarel terhenti di ruang tamu ia baru pulang bekerja melihat keadaan anaknya belepotan karna makan sendiri.

"Pak, maaf Pak tadi saya kebelakang sebentar mau ambil minumnya Den Gazan."

NAYIYALFAREL 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang