Di deretan tempat duduk di bagian belakang, baik Havva juga Orion hanya bisa menggelengkan kepala.
"Mereka ngapain jadi ngumpul dikelas kita sih?"
Orion mengangkat bahunya kecil, "mana gue tau lah,"
"Nyari lo kali, si Ashka kan suka banget tuh nempelin lo kemana-mana," sahut Orion lagi.
Sontak, Havva memasang wajah jijik. "Idih! Amit-amit deh. Jadi berasa ditempelin hantu gue kalo lo ngomong gitu."
Orion tergelak, "cepet banget responnya."
"Tapi, kita harusnya berterimakasih juga loh sama keberanian Ashka yang mau aja uji nyali nyela pelajaran pak Lintang yang terkenal suka korupsi waktu biar pelajaran dia lebih lama. Padahal kan pak Lintang selalu masuk tepat waktu, bahkan dia sudah nunggu lima belas menit lebih awal didepan pintu kelas kita sebelum waktunya."
Havva kali ini mengangguk setuju.
"Iya, sih. Tapi, lebih ke kak Jaya aja deh kita harus terimakasihnya. Kan, kak Jaya yang bisa buat pak Lintang keluar."
"Lah, iya, ya." ujar Orion yang tersadar.
Riuh pekikan anak perempuan dikelas X-2 masih jelas terdengar padahal idola sekolah sudah keluar kelas. Ingin menenggelamkan kepala diantara lipatan tangan, namun, perutnya tak bisa lagi diajak bersahabat.
Gemuruh didalam perutnya terus berbunyi per beberapa menit sekali sepertinya, ungkapnya pada diri sendiri dengan kalimat hiperbola.
"Lo nanti mau makan apa?" tanya Orion pada Havva saat melihat wanita itu langsung berdiri dari duduknya yang tadi terlihat nyaman.
"Liat nanti,"
Sembari berjalan keluar kelas, Orion terus menerus bertanya apa yang akan dimakan oleh Havva nantinya.
"Makan bakso mau?" tawar Orion.
"Liat nanti,"
"Kalo batagor, gimana?"
"Liat nanti,"
"Tekwan?"
Havva berhenti membuat Orion ikut berhenti. Dia melihat kearah Orion dengan senyum terpaksa yang menahan kesal.
"Lo sebenarnya denger gue dari tadi jawab 'liat nanti', gak sih, Ion?! "
"Denger gue, cuman, gue kira lo jawab liat nanti itu sama dengan seperti perkataan para cewek pada umumnya. Yang sering bilang terserah kalo lagi di tanya mau makan apa, tapi sebenarnya cuman lagi bingung aja milih makan apa. Makanya gue bantu kasih pilihan. Siapa tau kan, dari referensi gue ada yang ingin lo makan akhirnya." jawabnya dengan santai namun rasanya Havva ingin sekali meng SmackDown orang ini.
"Lo pernah ngerasain di injek gajah belom?" Sebenarnya ia sedang tidak ada mood untuk meladeni Orion yang cerewet saat ini.
Orion berpikir sejenak, "gak deh kayaknya. Kan, kalo di kebun binatang gajahnya juga di dalam pagar gitu. Kalo kata penjaganya, bahaya, hanya dapat dilakukan oleh orang berpengalaman saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes! Princess!!
FanfictionHavva Zuhayri Selyn a.k.a Havva. Seorang gadis manis dengan rambut panjang sedikit bergelombang itu kini hanya tinggal berdua bersama sang nenek yang mempunyai usaha kecil-kecilan katanya. Namun, hampir setiap hari toko kue mereka ramai akan pembeli...