... Gue akan kembali beberapa saat lagi. Selamat menikmati lagu yang udah gue siapin untuk ngebakar semangat latihan kalian. staytune!!!"
Ratna sudah menghitung mundur agar Marvel secara perlahan menaikkan suara lagu yang sudah mereka siapkan selagi break.
Tanda 'ok' sudah Ratna isyaratkan membuat Havva yang berada di dalam ruang siaran langsung melepas handphone nya. Kemudian melangkah keluar ke tempat rekannya berada.
"Agak kacau banget nggak sih pengucapan gue tadi kak?"
Ratna menganggukkan kepalanya, "iya, lagi ada masalah ya lo?"
Havva menggeleng sebagai respon, masalah apa, pikirnya, "nggak ada sih kak, gue tiba-tiba blank aja tadi. Bingung mau ngomong apa. Huhh, untung aja ada kak Ratna hari ini."
Havva langsung memeluk Ratna dengan manja membuat Marvel yang berada disana merasa iri kemudian dia terlihat memeluk angin karena kesendiriannya.
"Gini amat jadi cowok sendiri disini, nggak bisa ada yang dipeluk, jadi lah peluk angin begini."
"Sini gue aja yang peluk lo,"
Seseorang yang memunculkan kepalanya dibalik pintu dengan cengiran khasnya menatap lurus pada Marvel.
Marvel bergidik geli, bulu kuduk nya pun ikut merinding saat melihat kakak kelasnya, Ashka, yang mengatakan itu.
"Aiishh, mending diem deh lo bang. Geli gue, omongan gue tadi juga cuma sekedar kiasan aja."
"Kan, tadi lo minta pelukan kayak dua cewek itu." Ashka menunjuk Havva juga Ratna menggunakan dagunya. "Ya, hayok sini."
"Kak Ashka, ih! Najis banget sumpah dengernya!" Marvel kian kembali merinding. Dia bahkan menutup kedua telinganya tak ingin mendengarkan kalimat menggelikan itu keluar dari mulut Ashka. "Kalaupun mau dipeluk, gue lebih milih meluk cewek gue kali."
Ashka dengan muka julidnya tidak percaya jika Marvel memiliki kekasih. Lagipula wajah-wajah Marvel seperti tak mendukung jika sedang menjalin hubungan. Dikarenakan tidak terlihat berbunga-bunga auranya. "Emang punya cewek lo?"
"Punya lah! Tapi dia nggak sekolah disini aja."
Mendengar itu rentangan tangan Ashka kian melebar membuat Marvel yang melihatnya pun heran.
"Ngapain lagi lo kak?"
"Berhubung lo lagi ldr, makanya sini sama gue. Gue sebagai perwakilan cewek lo buat meluk lo, now!!" ujarnya yang semakin menjadi menggoda rekan dari Havva itu.
Marvel mengambil sepatunya, berpura-pura hendak melemparnya kearah Ashka yang masih berdiri diambang pintu.
"Gue lempar ini ya lo, kak."
Ashka hanya cekikikan saja.
Havva dan Ratna yang masih berada disana tak bisa menahan tawanya saat mendengar percakapan aneh dua lelaki itu. Sepertinya, obrolan lelaki lebih aneh dari wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes! Princess!!
FanfictionHavva Zuhayri Selyn a.k.a Havva. Seorang gadis manis dengan rambut panjang sedikit bergelombang itu kini hanya tinggal berdua bersama sang nenek yang mempunyai usaha kecil-kecilan katanya. Namun, hampir setiap hari toko kue mereka ramai akan pembeli...