"Dari mana lo berdua?"
Pertanyaan sinis itu meluncur begitu saja sesaat mata Orion menatap Havva dan Titan yang entah datang darimana berdua menghampirinya.
"Toilet."
Havva membalas dengan singkat terdengar cuek, dia langsung duduk di dekat Marvin, dimana hanya tersisa kursi kosong disana.
Orion beralih melihat Titan secara curiga. Matanya bahkan hanya terlihat segaris saking sinisnya.
"Ngapain lo liatin gue gitu? Ngajak berantem?"
Orion mendengus, "Lo habis ajak Havva kemana? Kenapa gak ngajak gue juga?"
Titan menghela napasnya, dia berpikir jika ingin mengajak jalan Havva kenapa harus satu paket gitu sama Orion?
Yang benar saja.
Lelaki itu pikir mereka anak kembar yang harus kemana-mana bersama.
Dia yakin, tidak semua anak kembar seperti itu.
"Gue gak sengaja ketemu dia tadi di taman. Puas, lo?!"
Setelah mengatakan itu pada Orion dia berpamitan pada beberapa orang yang dia kenal disana untuk segera bersiap-siap memulai perlombaan e-sport.
Havva juga Marvin melambaikan tangannya pada Titan. Sedang Orion masih terus menatap Titan tidak percaya sampai bayangan lelaki tersebut tidak dapat dilihatnya.
"Lo tadi kenapa gak tunggu gue sih, Va? Kan gue mau ikut lo kemana pun. Tau kan lo kalo gue tanpa lo tuh kayak anak ayam yang kehilangan induknya."
Perkataan hiperbola yang diucapkan oleh Orion membuat Havva menggelengkan kepala samar, kemudian memutar bola matanya penuh dengan kemuakan.
Marvin saja yang duduk diantara mereka hanya terkekeh mendengar perkataan Orion. Dia memberikan tepukan halus pada baju Orion seakan memberikan semangat.
°°°
"Kita pindah tempat sekarang, Va, Vin."
Perintah Ratna saat mereka akan menggantikannya.
Havva saling bertatapan bingung dengan Marvin. Kenapa tempat MC harus berubah?
"Kenapa kita pindah kak?" tanya Havva.
Marvin juga ikut menimpali, "iya, kak, kenapa kita harus pindah coba?"
Ratna menunjukkan kertas acara pada dua adik kelasnya, terlihat beberapa menit lagi adalah pertandingan e-sport diadakan di lapangan indoor yang membuat beberapa panitia serta MC dipindahkan ke area indoor.
Marvin mengambil kertas itu, membacanya berdua dengan Havva. Setelah mereka membaca secara menyeluruh perihal acara hari ini, dia kemudian menyikut Havva karena dia tidak sendiri yang ceroboh tidak membaca berita acara secara menyeluruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes! Princess!!
FanfictionHavva Zuhayri Selyn a.k.a Havva. Seorang gadis manis dengan rambut panjang sedikit bergelombang itu kini hanya tinggal berdua bersama sang nenek yang mempunyai usaha kecil-kecilan katanya. Namun, hampir setiap hari toko kue mereka ramai akan pembeli...