Chapter - 45

59 18 0
                                    

Setelah pulang dari acara camping gabungan antara Antariksa dan Merdeka Satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pulang dari acara camping gabungan antara Antariksa dan Merdeka Satu. Banyak sekali hal yang terjadi namun yang paling terlihat jelas bedanya ialah kini seorang Havva yang terus menerus berusaha menciptakan suasana agar Titan serta Ratna berada ditempat yang sama tanpa sengaja.

Entah itu saat Havva memaksa Titan yang menjadi bintang tamu acara mereka. Atau dirinya yang memaksa Ratna untuk menemaninya belajar bermain bersama klub Titan yang isinya kebanyakan lelaki.

Jangan salah, awalnya memang banyak kaum hawa yang masuk klubnya Titan, namun dengan berjalannya waktu mereka tersisihkan atau menyisihkan diri karena tidak terlalu tertarik pada kegiatan yang ada di dalam klub.

"Harus ditemenin lagi?" suara Ratna tidak bisa berbohong bahwa ada rasa tidak nyaman saat diajak adik kelasnya ini untuk datang ke klub eSport.

Dengan antusias, Havva malah menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Iya, kak."

"Bodyguard lo pada kemana dah, biasanya kan ada terus di dekat lo. Giliran lo mau belajar main game sama Titan pada hilang entah kemana gini."

Havva hanya tersenyum mendengar keluhan Ratna.

Memang benar, jika ia biasanya selalu berada dalam pengawasan Ashka ataupun Orion lebih seringnya. Tapi, tidak untuk kali ini. Ia bahkan mengancam dua lelaki itu jika sampai berani menggagalkan rencananya untuk mempersatukan Ratna dan Titan.

"Malah senyum-senyum lagi," Ratna menatap Havva dengan penuh kecurigaan di sela perjalanan mereka menuju klub eSport. "Apa lo lagi berantem sama mereka makanya gue sebagai tameng disini."

"Kalo kak Ratna berpikir gitu sih gue agak gimana ya dengernya. Soalnya daripada kakak yang jadi tameng, mending gue minta bantuan Bang Jaya aja. Sudah pasti aman sentosa."

"Nah, itu, kenapa lo nggak ajak Jaya aja untuk nemenin lo ke klub eSport nya? Kenapa harus gue?"

Havva menghela napasnya, pura-pura kesal untuk mendukung sandiwara yang sedang ia lakukan. "Kan, Bang Jaya cowok, kak. Dia juga sibuk latihan basket, disana banyak cewek-cewek terus panas. Lagian gue bosen sama mereka terus. Ketemu sama Mas Titan ini juga terpaksa karena dia ketua klubnya."

"Aneh dan kurang bersyukur ya lo ini, nih. Di saat semua perempuan berusaha mendekati empat orang jajaran teratas Antariksa, lo malah berusaha menjauh dari mereka." Ratna menggelengkan kepalanya penuh drama.

"Lo aja juga nggak berusaha deket sama mereka, kan?" Havva mengedikkan bahunya acuh tak acuh. "Apa jangan-jangan lo ada rasa sama salah satu diantara mereka? Siapa nih? Mas Titan, kan?!"

Ratna langsung membekap mulut Havva yang mulai membesar. Keduanya kini mulai menjadi pusat perhatian karenanya.

"Mulut lo, Va! Jangan asal ya! Udah cepetan jalan lo!"

Ratna menggeret paksa Havva agar berjalan lebih cepat sampai ke klub eSport.

°°°

"Jangan pencet yang itu, Havva!"

Yes! Princess!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang