"Aaah, kak Jaya terjatuh, teman-teman!!!"
Marvin langsung berteriak sangat heboh saat melihat Jaya terjatuh saat sedang menggiring bola menuju ring lawan. Kejadiannya cukup cepat hingga tiba-tiba Jaya sudah terjatuh begitu saja disana.
Havva terdiam sesaat dibuatnya, dia terlihat khawatir dengan keadaan lelaki tersebut. Namun, yang di khawatirkan langsung kembali bangkit mengejar tim lawan berusaha kembali merebut bola yang seharusnya dia bawa.
"Yaaaa, sayang sekali. Kita jadi kehilangan poin."
Karena insiden kecil barusan Antariksa merelakan poin tambahan untuk Merdeka Satu.
Jaya terlihat tenang saat tim lawan mendapatkan poin, dia bahkan kembali menyemangati timnya agar tidak kehilangan fokus dan kembali bermain dengan bersemangat.
Gemuruh penonton memenuhi lapangan membuat kedua tim seolah semakin terbakar semangatnya selagi menonton pertandingan sengit ini. Poin mereka bahkan terus tumpang tindih sejak tadi membuat semua orang tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi saat peluit tanda pertandingan selesai berbunyi.
"BANYU! BANYU! WOOO!!!"
"FIGHTING!! JAYA! FIGHTING!! ANTARIKSA!!!"
"MERDEKA SATU, SEMAKIN DI DEPAN!!"
"ANTARIKSA TIADA DUA!!
Havva tertawa sejenak mendengar teriakan-teriakan tersebut yang terdengar jelas di pendengarannya. Dia juga sampai memukul lengan Marvin saking tidak kuatnya mendengar slogan dua sekolah itu, terutama teman sekolahnya tidak ingin kalah dari Merdeka Satu. "Saudara Min, sepertinya kita akan melakukan hal sama jika kita duduk diantara mereka, bukan?"
"DoubleV, saya rasa tenggorokan saya esok hari tidak dapat mengeluarkan suara karena terus berteriak." timpal Marvin sembari tertawa.
Prittt
Peluit tanda pertandingan selesai sudah dibunyikan dengan berberapa detik lebih cepat lemparan dari jauh yang dilakukan Jaya.
108 - 111
Dengan lemparan dari luar area penalti yang dilakukan Jaya di detik-detik berakhirnya pertandingan menambah 3 poin membuat Antariksa memenangkan lomba basket tahun ini.
Kedua MC juga warga Antariksa lain langsung berteriak lebih heboh saat mengetahui Jaya berhasil menambah angka di detik terakhir.
Havva juga Marvin saling menepukkan kedua tangan mereka sesekali melihat kearah lapangan. Mereka bahkan sejenak lupa jika mereka sedang melakukan tugas.
Kembali meraih mic, Havva mengucapkan dengan lantang rasa leganya karena usaha yang dilakukan Jaya serta teman basketnya, "SELAMAT UNTUK ANTARIKSA."
Jaya melihat kearah dimana Havva berada, dia tersenyum saat melihat gadis itu juga menatapnya kemudian memberikan dua jempol mungil itu untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes! Princess!!
Fiksi PenggemarHavva Zuhayri Selyn a.k.a Havva. Seorang gadis manis dengan rambut panjang sedikit bergelombang itu kini hanya tinggal berdua bersama sang nenek yang mempunyai usaha kecil-kecilan katanya. Namun, hampir setiap hari toko kue mereka ramai akan pembeli...