"Kenapa masih duduk diluar, Nak?"
Seorang nenek datang dari dalam rumah menghampiri cucu perempuannya yang sedang duduk menyendiri di balkon. Sang nenek membawa sebuah cangkir yang berisi coklat panas, terlihat baru dibuat dengan kepulan asap yang masih terlihat.
Cucu perempuannya itu membalikkan badan, menerima pemberian sang nenek dengan bibir yang melengkung dengan lebar, menunjukkan senyuman terbaiknya.
"Makasih, ya, Nek,"
"Aku lagi liat bintang aja, kok, Nek. Langit lagi bersih dari awan, jadi aku bisa dengan jelas melihat banyaknya bintang yang ada disana." Katanya menjawab pertanyaan yang nenek tanyakan saat menghampirinya.
"Jangan kemalaman, besok hari pertama kamu masuk sekolah." ujar sang nenek mengingatkan.
"Iya, nek, nenek tidur duluan aja, ya. Selamat tidur, nenekku yang cantik,"
Nenek itu menggeleng kepala, cucunya itu bisa saja, selalu menyanjungnya dengan kata 'cantik'.
"Ya, sudah, nenek tidur dulu."
"Hm,"
Havva, dia kembali melihat langit diatas sana setelah kepergian sang nenek yang beranjak tidur. Dia, hanya memandang jauh keatas sana merindukan dua orang yang sangat amat di cintainya.
°°°
Sekolah Menengah Antariksa
Pintu gerbang sekolah penuh sesak dengan datang murid murid SMA ( Sekolah Menengah Antariksa )Keadaan sekolah pagi ini sangat ricuh, kerena kehadiran para murid baru sekolah.
Dan juga, yang tadinya berada ditingkat menengah alias senior tingkat pertama, sekarang sudah naik level menjadi senior teratas. Begitu pula dengan yang dulunya junior, sekarang naik menjadi senior tingkat pertama. Ikut meramaikan hari Senin ini.
Hari ini, adalah hari pertama masuk sekolah dan juga merupakan hari pertama bagi para murid baru untuk melakukan yang namanya MOS ( Masa Orientasi Siswa ), dimana para anggota OSIS dibagi untuk membuat regu untuk mengenalkan sekolah kepada murid baru.
Havva Zuhayri Selyn, si gadis manis dengan rambut kepang dua yang baru menginjakkan kakinya di sekolah itu, menatap takjub pada sekolahnya. Pantas saja neneknya selalu menginginkan dia masuk di sekolah ini.
Iya, ini permintaan neneknya. Katanya karena dia sering liat bintang, neneknya di bantu karyawan toko mencari sekolah yang namanya bertuliskan Langit ataupun Antariksa, jadi lah Havva terdampar masuk ke SMA.
Saat memasuki gerbang, sekilas, Havva rasa sekolah ini sangat komplit untuk menunjang siswa-siswi mereka, dalam kegiatan yang mendapatkan prestasi.
Sayangnya, ia tidak mengenal siapa pun disini, teman sekolah terdahulunya tidak ada yang masuk disekolah ini. Rumah mereka terlalu jauh untuk bersekolah disini, lagian mereka lebih memilih untuk pergi ke sekolah negeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes! Princess!!
أدب الهواةHavva Zuhayri Selyn a.k.a Havva. Seorang gadis manis dengan rambut panjang sedikit bergelombang itu kini hanya tinggal berdua bersama sang nenek yang mempunyai usaha kecil-kecilan katanya. Namun, hampir setiap hari toko kue mereka ramai akan pembeli...