Chapter - 26

134 25 4
                                    

Kesibukan di area dapur di dalam rumah Havva mulai terdengar sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesibukan di area dapur di dalam rumah Havva mulai terdengar sejak tadi. Sibuknya bunyi pisau memotong sayur serta daging, serta aroma masakan yang sudah mulai tercium dapat menggugah siapa saja untuk segera memakannya.

Melihat siapa yang sibuk di bagian dapur, di sana ada nenek yang memang selalu bangun pagi dan sedang menyiapkan sarapan.

Namun, ada yang berbeda kali ini.

Kali ini, dia ditemani oleh seorang anak muda tampan yang membantunya untuk menyiapkan sarapan sejak pagi tadi. Saat nenek baru sampai dapur, anak itu ternyata ikut terbangun kemudian menyusulnya.

Rumahnya kedatangan tamu yang cukup banyak semalam. Keributan juga tak bisa terelakkan saat mereka tiba di rumah. Perdebatan mereka tidak berhenti sampai mereka semua masuk ke dalam kamar masing-masing.

Clue :

Perdebatan & mereka

Sudah bisa menebaknya?

Benar.

Orion, Ashka, Titan, juga Jaya menginap di rumah Havva.

Entah apa yang mereka pikirkan semalam, bukannya pulang ke rumah mereka masing-masing malah menumpang tidur di rumah Havva. Neneknya tidak menolak permintaan mereka malah mempersilahkan dengan hangat jika mereka ingin menginap.

"Sepertinya sudah cukup, nek,"

Jaya baru saja meletakkan makanan terakhir yang baru dia buat bersama nenek Havva di meja. Menyusunnya dengan rapi, menyiapkan peralatan makan juga diatas meja.

Pagi ini, nenek Havva terlihat bertambah cerah karena bisa melihat kembali meja makan di rumah ini penuh dengan makanan beserta alat makan. Tak seperti biasanya, yang hanya bisa melihat piring dan lauk seadanya saja karena Havva lebih sering hanya memakan roti serta susu atau jus sebagai minumannya sebelum berangkat ke sekolah.

Nenek menepuk bahu Jaya penuh rasa terimakasih karena sudah membantunya pagi ini, "maaf ya jadi ngerepotin kamu, nak,"

"Gak papa, nek. Aku udah biasa melakukan ini kalau di rumah. Nyonya di rumah akan bertanduk jika tidak dibantu," ujarnya dengan nada bercanda.

Tapi, apa yang dia katakan bukan lah kebohongan melainkan memang benar adanya. Ibunya itu sudah mendidiknya sejak kecil persoalan dapur, kebersihan rumah, serta pekerjaan yang lainnya. Kalimat yang diingat Jaya ialah pekerjaan ini bukan hanya untuk kaum perempuan saja, tapi, kalian para kaum lelaki juga punya andil untuk mengerjakannya. Jangan pernah berharap semua pekerjaan di rumah hanya perempuan yang mengerjakan.

"Nenek duduk aja dulu, yuk. Aku udah seduhin teh dengan gula yang sedikit untuk nenek," Jaya menuntun nenek untuk segera duduk di meja makan.

Setelah mereka sampai di meja makan, nenek kembali mengelus bahu Jaya penuh sayang yang duduk didekatnya.

Yes! Princess!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang