Chapter - 20

125 22 2
                                    

Havva sedikit berlari menuju ruang penyiaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Havva sedikit berlari menuju ruang penyiaran. Dirinya menjadi petugas kali ini. Mau tidak mau dia harus keluar lebih dulu dari kelasnya.

Untung saja sepanjang jalan, koridor masih sepi, ya, karena memang dirinya yang keluar lebih dulu.

Sesudah mengatur napasnya, dia membuka pintu ruang penyiaran dengan perlahan.

Di sana sudah ada, Kak Ratna juga Marvin yang ternyata lebih dulu datang.

"Maaf, ya, kak, Vin. Gue baru dateng," katanya dengan suara berbisik.

Ratna hanya mengisyaratkan oke dengan jarinya.

Marvin menyuruhnya agar Havva segera masuk dan menuju posisinya. "Cepetan masuk, bentar lagi jam istirahat."

Tanpa bantahan Havva segera duduk di posisi, memasang headphone. Mendengar Marvin yang mulai memasang musik pembuka.

Ratna menatapnya, menyuruhnya melihat kearah tangan satunya yang sudah mulai menghitung mundur sebelum dia mulai siaran.

Havva menganggukkan kepala setelah menerima isyarat.

Ratna mulai menyuruhnya untuk bicara bersamaan dengan Marvin yang sudah mengecilkan musik pembuka.

"Selamat siang untuk temen-temen sekalian yang saat ini baru keluar kelas untuk istirahat." suara yang dikeluarkan Havva mulai berubah melembut namun juga penuh semangat.

"Oh, iya. Untuk segenap para guru serta karyawan sekolah SMA kebanggaan kita, Antariksa. Selamat menikmati makan siang anda semua, ya."

Havva menatap Ratna yang sudah mengeluarkan kertas yang mempersilahkan Havva mengatakan perintah tersebut.

Request

"Request time!!" teriaknya penuh semangat dibalik meja.

"Bagi temen-temen yang ingin lagu kesukaannya diputer hari ini. Kalian bisa langsung menuju forum, cari postingan yang baru aja kami rilis, ya. Tulis lagu apa yang ingin kalian putar serta alasannya, ya. Nanti kami akan pilih lagunya berdasarkan alasan yang paling menarik menurut kami."

Havva menatap layar dihadapannya, postingan yang baru saja rilis langsung penuh notifikasi. Dirinya sempat tertawa kecil sesekali karena melihat alasan beberapa orang yang sangat asal saja.

Seperti, hanya karena ingin, lagi pengen denger aja, kayaknya bagus. Sebenarnya masih banyak lagi yang membuat Havva menggelengkan kepalanya.

Ratna menandai satu komentar.

Havva menatap Ratna dengan kesal. Wanita itu hanya tertawa di sana, Marvin bahkan menatapnya dengan alis yang naik turun. Kentara sekali menggodanya.

Dengan hati yang dongkol, dia harus tetap membacanya. Dia menarik bibirnya agar tersenyum walaupun terlihat terpaksa. "Oke, pilihan lagu kali ini jatuh kepadaa, dugun dugun dugun, hayoo doa dulu, semoga pilihan kalian terpilih,"

Yes! Princess!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang