Jerry sudah mendarat di Amerika pukul 10 pagi. Acara dengan ayahnya memang nanti malam, tapi dia memutuskan untuk datang lebih awal untuk mengecheck hotelnya yang ada di Amerika.
Setelah memeriksa dan mengontrol keseluruh bagian hotel, ia pun beristirahat dikamar pribadinya.
Jerry membuka handphonenya, dan melihat wanita yang selalu ada di locksreen HP nya.
Ia menatap layar itu cukup lama.
Kapan dia bisa bertemu wanita itu lagi? Ia merindukannya..
•••
"Jerry, kau sudah tiba di Amerika?"
"..."
"Datanglah ke rumah sekarang, dinnernya sudah hampir siap"
"..."
"Baiklah kutunggu"
Troy memutuskan sambungan telefonnya.
"Sayang, apa Jeffrey sudah pulang?" tanya Troy pada istrinya.
"Aku sudah menghubunginya, dia bilang masih dijalan" jawab Emily.
Emily menghela napas panjang, "Sayang, apa kita tidak bisa memberikan kesempatan pada Jeffrey dulu? Aku yakin dia mampu menjalaninya"
"Dia masih terlalu muda untuk itu, lagi pula jika dilihat kemampuan berbisnis Jerry masih jauh lebih baik dari Jeffrey. Tapi bagaimanapun Jeffrey itu anak pertama kita, dia yang akan lebih banyak mengurus perusahaanku"
"Tapi apa salahnya dengan Jerry? Jerry juga bisa meneruskan perusahaan-perusahaanmu, termasuk perusahaan barumu itu"
"Emily, kau tau sendiri bagaimana Jerry. Meskipun aku menyukai kemampuan bisnisnya tapi emosinya itu masih sangat tidak stabil dan kau tau sendiri dia sangat sulit untuk dihubungi"
"Lagipula Jeffrey itu putra sulung kita, orang-orang pun tahu siapa yang akan mendapatkan hak warisku lebih banyak" sambung Troy.
Troy dan Emily menunggu kedatangan anak-anak mereka dimeja makan.
"Jerry anakku" ucap Emily ketika melihat Jerry masuk ke ruang makan.
Emily memeluk Jerry dan mencium kening Jerry.
"Apa kabar Mom?" ucap Jerry.
"Baik, semuanya baik disini. Bagaimana denganmu? Kau sehat? Apa kau makan dan istirahat dengan teratur disana?" tanya Emily khawatir.
"Ya Mom, semuanya aman" balas Jerry.
"Kenapa kau tidak pernah memberi kabar pada Mommy dan Daddy, kami di sini juga ingin selalu mendengar kabarmu sayang"
"Maafkan aku, aku sangat sibuk"
Emily menuntun Jerry untuk duduk dimeja makan.
"Hai Jerry, gimana pekerjaanmu?" tanya Troy sambil menyesap secangkir kopi.
"All good Dad"
"Kau benar-benar sudah tidak membutuhkanku ya? Kau tidak pernah bertanya apa-apa soal bisnis atau minta bantuan jika ada masalah" sindir Troy.
"Aku kuliah dan aku belajar dengan sangat baik saat kuliah, aku bisa menyelesaikan masalah perusahaanku sendiri" balas Jerry.
Troy tersenyum kecut, entah menurun dari mana sifat Jerry yang sangat cuek dan sombong ini.
"Apa kau masih suka pergi latihan menembak?" tanya Troy.
Jerry mengangguk, "Aku juga kadang ke circuit motor"
"Kau ikut balap liar!?" tanya Troy panik.
"Tentu saja tidak, balap liar bukan levelku. Aku hanya bermain saja, melepas penat bekerja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Together // Jeno x Karina
RomantikJerry Adelard Carson adalah seorang pria yang separuh kehidupannya itu bisnis. Tidak ada sepintas pun pikiran untuk bersenang-senang, berpacaran apalagi menikah. Namun semuanya berubah ketika ia terlibat skandal, dan berakhir dijodohkan oleh Ayahnya...