Chapter 23 - Pillowtalk

2K 163 3
                                    

Jerry menatap dingin ke arah Chelsea saat ini, mereka sedang duduk di sofa ruang tengah.

Chelsea menunduk dan memainkan jarinya.

"Bicaralah baby, aku menunggumu" ucap Jerry membuka suara.

"Aku pertama kali bertemu dengannya waktu itu di toko buku yang ada di bawah. Lalu dia pernah mengirimiku pesan melalui media sosial"

"Dan kau meresponnya?"

"Aku meresponnya sedikit"

"Dan.. malam itu saat kau meninggalkanku di supermarket, aku bertemu dengannya di jalan dan dia memaksa untuk mengantarku pulang" sambung Chelsea.

"Jadi dia tau rumah kita?"

Chelsea menggeleng lemas, "Aku memintanya menurunkan ku sekitar 200 meter dari sini, seharusnya dia tidak tau rumah kita"

Jerry terdiam.

"Maafkan aku Jerry.. Kumohon jangan marah" ucap Chelsea lemas sambil menunduk.

Jerry berjalan mendekat ke arah Chelsea, "Hey.. tidak apa-apa, aku tidak marah. Lain kali jangan menutupi apapun dariku ok?" ucap Jerry sambil menangkup pipi Chelsea.

Chelsea memeluk suaminya, "Aku janji"

Jerry membalas pelukan Chelsea dan mencium puncak kepala Chelsea.

"Ayo istirahat, kau pasti lelah" ajak Jerry dan Chelsea mengikuti Jerry berjalan ke kamar.

•••

Kini Chelsea dan Jerry sedang menatap satu sama lain di atas kasur dengan posisi berbaring.

"Jerry" panggil Chelsea.

"Yes baby" balas Jerry sambil merapikan rambut Chelsea yang sedikit berantakan.

"Apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?"

"Tentu saja, tanyalah"

"Kenapa saat awal kita bertemu kau sangat berbeda? Kau terlihat seperti membenciku"

"Apa iya?"

Chelsea mengangguk.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja"

"Perasaanku gimana, itu sangat jelas. Coba bandingkan dengan sikapmu sekarang ini, sangat berbeda jauh"

Jerry menghela napasnya, "Apa kau sangat ingin tau?" tanya Jerry.

Chelsea mengangguk.

"Sebenarnya.. aku mencintaimu dari lama Chelsea"

"Apa?" ucap Chelsea kaget.

"Ya. Setelah kau pergi meninggalkan Amerika, aku mulai merasa kesepian dan merindukanmu. Aku pikir itu hanya sebuah rindu seorang anak kecil yang ditinggal pergi oleh sahabatnya, tapi lama kelamaan aku sadar bahwa aku menyukaimu"

"Tapi kita masih sangat kecil waktu itu"

"Itu terbukti hingga aku besar baby, aku sama sekali tidak tertarik dengan wanita manapun dan aku tidak bisa membuka hati untuk siapapun. Aku hanya memikirkanmu"

"Kenapa kau tidak mencoba memberi tau ku waktu itu? Kenapa kau tidak menemuiku saat aku kembali ke Amerika? Hanya Jeffrey yang datang dan menyambut kepulanganku"

"Dad melarangku pulang karena sekolahku belum selesai. Aku menyelesaikan sekolahku dengan semangat tiap hari supaya aku bisa cepat pulang bertemu denganmu dan memberi tau perasaanku. Tapi saat aku pulang, kau sudah berpacaran dengan Jeffrey. Kau tau? Itu sangat menyakitkan"

"Maafkan aku.. Aku tidak tau"

"Kau tidak perlu meminta maaf sayang, ini bukan salahmu dan bukan salah siapa-siapa. Mungkin memang seperti ini jalan takdir kita, hingga sekarang akhirnya kita bisa bersama"

Perfect Together // Jeno x KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang