Chelsea membuka matanya yang terasa berat dengan perlahan.
"Kau sudah bangun?"
Chelsea belum bisa melihat pria yang ada dihadapannya dengan jelas karena pengelihatannya masih kabur.
Ia coba mengusap matanya.
Chelsea mengitari pandangannya ke seluruh ruangan dimana ia berada saat ini, sebuah kamar tidur.
"Kenapa kau lakukan ini?" tanya Chelsea dingin terhadap pria dihadapannya ini.
Jeffrey tersenyum dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "Aku tidak memaksamu datang kesini"
Chelsea tertawa tak percaya, "Tidak memaksa kau bilang? Kau membiusku bodoh! Aku pingsan dan sudah berada disini saat bangun"
Jeffrey bangun dari sofa dan berjalan mendekat ke arah Chelsea, "Maafkan aku sayang. Itu satu-satunya cara agar aku bisa membawamu dengan mudah kesini"
Chelsea turun dari kasur.
"Kembali"
"Aku bilang kembali!" bentak Jeffrey.
Chelsea memutarkan tubuhnya dan menatap tajam ke arah Jeffrey, "Kau pikir aku takut? Tidak mau! Kau pikir aku wanita bodoh yang dengan mudahnya kau suruh kembali duduk disana?"
"Chelsea, kembali duduk disana atau aku akan keras padamu?" ancamnya.
"Tidak mau sialan! Aku punya suami, aku harus pulang"
Jeffrey tertawa meremehkan, "Jangan bersikap seolah kau baik-baik saja dengannya"
Chelsea kembali menatap ke arah Jeffrey.
"Seolah? Kau bercanda atau apa? Kau pikir aku sedang bersandiwara?" ucapnya tak percaya dengan ucapan konyol Jeffrey.
"Aku tau bagaimana hubunganmu dengan dia Chelsea. Aku tau kau pernah pulang ke rumah Mommy karena berantem dengan Jerry kan?"
Chelsea tak mau kalah untuk tertawa meremehkan lawan bicaranya saat ini, "Lain kali kalau cari informasi tolong cari yang paling up to date! Kejadian itu sudah berbulan-bulan yang lalu! Hubunganku dengan Jerry saat ini sangat baik, bahkan jika ada kalimat yang bisa mengutarakan sesuatu yang jauh lebih baik dari baik aku akan menggunakannya"
"Kau mencintainya Chelsea, really?"
"Dia suamiku! Tentu saja aku sangat mencintainya"
"Secepat itu? Yang benar saja"
"Jeffrey, aku sungguh sangat menghormatimu sebagai kakak iparku. Dan image mu sangat baik dimataku selama kita berpacaran. Kumohon jangan membuatku berubah pikiran soal itu"
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi!"
"Jangan gila Jeffrey! Kau sakit jika seperti ini"
"Aku sangat menyesal menyetujui keputusan bodohmu saat itu, dan aku tidak akan melepaskanmu lagi saat ini"
"Ternyata kau benar-benar sakit Jeffrey"
"Ya aku sakit. Kau tau aku sakit? Aku sakit selama ini karenamu!"
"Kenapa kau tidak bisa bergerak maju Jeffrey? Kenapa kau masih saja membahas yang lalu-lalu. Waktu terus berjalan dan hidupku bukan lagi tentangmu, begitu juga sebaliknya"
"Mudah untukmu mengatakan seperti itu, pernah coba kau pikirkan bagaimana perasaanku?"
Chelsea menghela nafas panjang, "Aku benar-benar minta maaf untuk apa yang terjadi di masa lalu Jeffrey. Kumohon jangan seperti ini, kau menyulitkan semua orang"
"Aku tidak bisa hidup tanpamu Chelsea"
"Omong kosong macam apa yang kau lontarkan itu? Lihat? Kau masih bernafas hingga saat ini dan kau masih bisa berdiri dengan tegak disitu. Hentikan semua omong kosong ini, aku mau pulang" ucap Chelsea sambil terus memaksa untuk membuka pintu kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Together // Jeno x Karina
RomanceJerry Adelard Carson adalah seorang pria yang separuh kehidupannya itu bisnis. Tidak ada sepintas pun pikiran untuk bersenang-senang, berpacaran apalagi menikah. Namun semuanya berubah ketika ia terlibat skandal, dan berakhir dijodohkan oleh Ayahnya...