Chapter 33 - Happiness in Sadness

1.1K 114 8
                                    

"Terima kasih" ucap Minji sopan kepada pelayan yang baru saja selesai mengeringkan rambutnya.

"Sama-sama Mrs, saya permisi dulu" balasnya lalu pergi membawa alat-alatnya.

"Kemana Chelsea ini kenapa dia belum kembali juga" gumam Minji sambil membereskan barang-barangnya dan mencoba untuk menghubungi Chelsea.

"Ah sial handphonenya tidak dibawa" ucapnya kesal ketika mendengar bunyi handphone Chelsea didalam tasnya.

Ia pun pergi meninggalkan salon.

Ia berjalan ke ujung lantai 5 untuk mencari Chelsea ke toilet.

Namun hasilnya nihil. Ia tidak menemukan Chelsea ditoilet, tidak ada siapapun di toilet itu.

Minji mulai panik dan ketakutan. Tangannya sudah mulai dingin dan jantungnya berdetak tidak karuan.

Ia harus berbuat apa? Apa yang bisa dia lakukan? Kemana dia harus mencari Chelsea?

Minji berlari keluar dari toilet dan memijat dahinya yang pusing.

"Aku harus pergi ke kantor informasi" ucapnya sambil sedikit berlari menuju ke kantor informasi mall tersebut.

Ia masuk keruangan informasi dengan sedikit tergesa.

"Selamat sore Pa, saya ingin melaporkan orang hilang" ucap Minji ngos-ngosan.

"Atas nama siapa Mrs?"

"Chelsea Amanta"

"Tempat terakhir berpisah?"

"Tadi kami sedang berada di salon lantai 5 dan dia pergi ke toilet tapi tidak balik lagi, dan saat saya periksa sendiri ke toilet disana sudah tidak ada orang"

"Boleh kami tau usianya?"

"24 tahun"

"Kami kira anak kecil" ucap petugas informan yang ada disana.

Mereka mengutak-atik komputer yang ada didepannya dan salah seorang dari mereka mulai mengumumkan berita kehilangan menggunakan microphone.

"Apa kita bisa melihatnya di cctv?" tanya Minji.

"Tentu, mari saya antar" ucap salah seorang petugas dan mereka pun keluar dari ruangan itu.

Mereka turun satu lantai menuju ruang CCTV.

"Mohon maaf Mrs tolong tunggu dulu sebentar disini, biar saya tanyakan dulu apakah diperbolehkan untuk masuk atau tidak" ucap petugas itu.

Minji mengangguk.

Petugas itu masuk dan tak menunggu lama ia pun keluar lagi dan mempersilahkan Minji untuk masuk.

"Dimana terakhir kalian berpisah?" tanya petugas CCTV yang ada disana.

"The Parlour Queen Salon di lantai 5, kami berada disana sebelumnya lalu dia pergi ke toilet tanpa membawa handphone ataupun tasnya. Dan dia tidak kembali lagi, tapi saat saya cek ke toilet tadi sudah tidak ada orang"

"Sebentar biar saya lihat dulu seluruh CCTV di lantai 5"

Minji menggigit kuku-kuku jarinya, menandakan ia sangat khawatir.

"Sekitar jam berapa saat dia meninggalkan salon Mrs?"

"Sekitar jam 3 atau setengah 4"

"Jika dia pergi ke toilet berarti seharusnya dia terpantau oleh CCTV disebelah sini.." petugas itu bergumam sendiri sambil sibuk mengklik-klikan mouse komputer.

Wajahnya nampak terkejut, "Maaf Mrs saya lupa ternyata ada 4 CCTV dilantai 5 yang rusak dari kemarin dan sedang dalam perbaikan hari ini. Salah satunya adalah CCTV yang berada didekat pintu emergency" jelasnya.

Perfect Together // Jeno x KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang