Chapter 10 - Wedding Bells

1.6K 162 11
                                    

Besok adalah hari pernikahan Jerry dan Chelsea.

Semua yang ada diruang keluarga ini tegang, tak ada satu pun yang bicara.

Christian, Amber dan Chloe.

Chloe melihat kearah ibunya dan menunduk.

Tak lama ia berdeham membuka pembicaraan, "Besok adalah hari besar untuk Chelsea, kenapa semuanya nampak tidak bahagia?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama ia berdeham membuka pembicaraan, "Besok adalah hari besar untuk Chelsea, kenapa semuanya nampak tidak bahagia?"

Christian menghela nafasnya, "Semakin mendekati hari pernikahan Chelsea, Daddy semakin merasa menyesal dan kasihan pada Chelsea. Dad sudah sangat jahat padanya"

"Sudah lah Dad, kita harus memberikan aura yang baik dan positif untuk Chelsea. Jangan sampai dia jadi ragu gara-gara sikap kita yang seperti ini" balas Chloe.

"Mommy.."

Suara anak kecil itu membuat semua yang ada disana melihat kearahnya,

"Sayang? Kenapa belum tidur? Daddy mana?" ucap Chloe sambil menggendong anak perempuan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sayang? Kenapa belum tidur? Daddy mana?" ucap Chloe sambil menggendong anak perempuan itu.

Dia adalah Vivian Robbinson. Anak Chloe dan Hans Robbinson.

Keluarga Amanta memang anti sekali masuk berita, oleh karena itu pernikahan Hans dan Chloe pun bisa tidak diketahui oleh banyak orang.

Christian ingin anak-anaknya punya kehidupan dan privasi yang bebas tanpa diketahui oleh publik. Oleh karena itu, Christian selalu melarang anak-anaknya mempublish hubungan mereka alias harus melakukan hubungan backstreet.

Namun takdir berkata lain untuk Chelsea, putri bungsunya.

"Mom, Dad aku harus tidurin Vivian dulu. Kalau dia kurang tidur, dia bisa rewel saat acara besok" pamit Chloe.

"Sure Chloe, mana sayangnya grandma.." ucap Amber sambil mengecup pipi cucunya itu.

Chloe lalu pergi membawa Vivian kekamarnya.

"Christian sudah lah, sudah terlambat kalau kau menyesal sekarang. Yang bisa kita lakukan saat ini adalah mendoakan kebahagiaan dimasa depan untuk putri kita" ucap Amber.

"Amber maafkan aku.." ucap Christian menyesal.

"Aku egois. Aku tidak memikirkan perasaan anak kita" Christian mulai terisak.

Perfect Together // Jeno x KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang