♀
Ting..
Suara pintu lift terbuka. Dan kita pun masuk ke dalam lift itu. Ryan menggenggam tangan ku dengan erat. Dia sedang berbincang dengan teman nya yang berasal dari Dubai. Ia bernama Ahmed El Bahri. Ia adalah lelaki bertubuh tinggi dengan muka arab yang sangat tampan.
"Jadi, kapan pesta itu akan diadakan?" tanya Ryan kepada Ahmed tetap sambil memegang tanganku.
"Malam ini, wahai sahabatku. Tepat jam 9 malam pintu gerbang pesta telah terbuka." jawabnya dengan logat yang sangat kearab arab-an. Lalu dia menoleh kepadaku. "Who is this beautiful young lady, Ryan?"
Ryan menoleh kepadaku, ia merangkulku lalu mencium keningku. "She is going to be my wife." Aku tersenyum mendengar jawaban nya itu.
Ahmed tersenyum. "You are a very lucky man, Ryan. A very lucky man. Dia sangat cantik." ucapnya sambil menepuk pundak Ryan.
"I know." Ryan tersenyum sambil memandang ku. "I don't know what I did to deserve an angel."
Ahmed tertawa. Pintu lift pun terbuka menunjukkan bahwa kita telah sampai di lantai 9 dan kita bergegas keluar. Ahmed berjalan lebih dulu dari kita agar kita bisa mengikutinya. Kita berhenti di depan pintu kamar 439.
Ahmed membuka pintunya dan Ryan pun menuntun ku masuk.
Aku terkejut melihat ke dalam nya. Ini bukan lah kamar. Bahkan di dalam nya ada ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Ada tangga yang sangat besar di ujung ruang tamu.
"Ini suite kalian. Kalian punya dapur, ruang tamu, ruang lukis, ruang makan dan di lantai atas Kalian memiliki ruang musik, ruang rahasia, dan dua kamar tidur." Jelasnya.
"Apa itu kamar rahasia?" tanyaku memandang Ryan.
Ahmed pun tertawa. "Tanya saja Ryan." Ryan menoleh ke aku lalu ke ahmed menunjukkan bahwa dia pun tidak mengerti. "kamu serius Ryan?" ryan pun mengangguk. "Astagfirullah. Itu ruang yang biasanya digunakan untuk malam pertama. Di dalam nya terdapat tiang untuk menari. Dan didalam nya sudah terdapat Stocking stocking sexy yang diganti setiap ada pelanggan."
Ryan pun tersenyum dan menyentuh bokongku. "Aku jadi tidak sabar." ucapnya dan aku pun tersenyum malu.
"She's perfect." ucap Ahmed. "So I guess, aku akan meninggalkan kalian sekarang sebelum hal hal mulai memanas."
Ryan tertawa dan menjabat tangan Ahmed. "Syukron, ya Ahmed." ucapnya.
Ahmed tersenyum dan menghilang ke balik pintu.
Ryan membuka kemeja nya. "Panas sekali disini." lalu ia duduk di sofa ruang tamu. "Tutup pintu nya, calon istriku."
Aku segera menutup pintunya dan duduk di sampingnya. "Mengapa kamu selalu memangiil aku calon istrimu?"
Ryan tersenyum. "Karena memang itu adalah suatu kenyataan."
Aku tertawa dan mencubit pahanya. "Memangnya aku mau menikah denganmu?"
Ryan langsung terdiam. Sepertinya aku menyinggung perasaan nya. Dia berdiri dan langsung meninggalkanku ke kamar nya. Yep, Ryan si tukang ngambek muncul kembali. Aku pun berlari menuju kamar nya. Lalu aku masuk dan mengunci pintunya. Ryan sedang duduk di pinggir kasur.
Aku menghampirinya dan memeluknya. "Aku hanya bercanda, sayang. Kamu jangan ngambek terus dong."
Dia masih tidak memandangku. "Tapi itu tidak lucu."
Aku tertawa dan mencium pipinya. "Memangnya kamu benar benar ingin menikahiku?"
Dia mengambil tanganku dan mencium punggung nya. "Lebih dari apapun."
KAMU SEDANG MEMBACA
A pray of Desire
RomanceAmerica- International Love Story by SweetImagination Dia membukakan pintu yang selama ini tertutup untuk Ryan. Ryan Blake adalah seorang anak jutawan yang paling di incar asal Amerika. Karena dirinya terlalu nakal dan ayahnya sudah tidak sanggup u...