♂
Karin telah tertidur. Aku memandangi mukanya yang sangat cantik itu. Hanya tuhan yang bisa membuat keindahan seperti dirinya. Aku menoleh pada Skate dan Sam yang sibuk memakan junk food mereka sambil menonton tv dan aku pun tertawa kecil.
"Hey, ada spongebob!" ucap skate.
Mereka menunggu sponge bob tayang. dan beberapa saat setelah iklan iklan bergantian lewat, spongbob yang mereka tunggu pun tayang, namun dengan bahasa arab.
"Fuck." ucap Skate. dan mereka tertawa.
Aku mengalihkan perhatianku dari dua orang aneh itu ke Karin. Aku memandanginya. Bagaimana rasanya jika aku kehilangannya? Aku tidak akan bisa mencintai orang lain selain dirinya. Hanya dia. Hanya dengan membayangkan nya saja aku menangis tersedak sedak. Dadaku terasa sesak. Ya Allah, ini adalah cara paling buruk untuk patah hati.
"We will be right here with you." ucap Skate dan tiba tiba merek telah memelukku.
Aku tertawa kecil dan menghapus air mataku. "Shit."
Sam tertawa kecil. "She will be okay."
Aku terdiam dan memandang Karin. "Aku harap."
Sam menonjok pundakku. "Ini kan belum parah, jadi masih bisa disembuhkan."
Skate tersenyum. "Benar kata Sam."
Aku mencium kening Karin lalu menoleh kepada mereka. "Aku punya ide."
"Apa?" tanya mereka serentak.
Aku tidak menjawab pertanyaan mereka, aku langsung keluar ruangan dan mencari dokter yang menangani Karin. Dan aku bertemu nya.
"You." panggilku.
"Dr. Mebarak, if you don't mind." ucapnya.
"Iya, Dr. Mebarak maksudku." ucapku terengah engah. "Apakah ada kemungkinan jika aku membawa Karin keluar dari rumah sakit?"
Ia menunduk. "Well, keadaan nya sekarang tidak terlalu buruk. Namun keadaan nya bisa memburuk dengan sangat cepat dan tiba tiba. Dari 10 ke 2 dalam lima menit." ucapnya.
Aku pun terdiam. "Apakah ada obat penangkal nya?"
Dokter itu tertawa. "Ini bukan batuk atau pilek, Mr. Blake. Kita disini membicarakan tentang kanker."
Aku berdiri mendekat kepadanya. "Bisa atau tidak bisa, aku akan tetap membawa nya keluar dari neraka ini."
Dr Mebarak terdiam berpikir dan tersenyum. "Bawa dia keluar, buat istrimu bahagia, aku akan memberitahu pihak rumah sakit."
Aku tertawa dan menjabat tangan nya. "Terimakasih." ucapku.
Aku langsung berlari sedang ke kamar Karin. Sesampainya di kamar Karin sudah bangun dan sedang duduk.
Ia tersenyum padaku. "Hello, ganteng." ucapnya.
Shit, just fuck me. ucapku di dalam hati. Okay, aku sudah mulai terangsang lagi.
"Pihak rumah sakit akan segera datang dan melepaskan kamu." ucapkusambil membereskan barang barang yang ada di meja.
"benarkah?" tanya karin dengan suara gembira dan aku mengangguk. "YAY!" teriak nya riang.
Skate dan Sammy langsung loncat dari sofa. "Aku akan membereskan baju mu di hotelmu." ucap Skate dan mereka pun bangun.
Tiba tiba dua suster datang. "Aku akan mencabut infus mu, okay?" tanya salah satunya dan Karin pun mengangguk. Lalu mereka mencabutnya dan membalutnya dengan apapun itu. Aku melihat Karin kesakitan. Lalu mereka memberikan obat kepada karin dan setelah itu mereka pergi keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
A pray of Desire
RomanceAmerica- International Love Story by SweetImagination Dia membukakan pintu yang selama ini tertutup untuk Ryan. Ryan Blake adalah seorang anak jutawan yang paling di incar asal Amerika. Karena dirinya terlalu nakal dan ayahnya sudah tidak sanggup u...