Chapter 34

33.1K 1.1K 11
                                    

"Sayang, kunci mobil ku dimana?" Teriakku kepada Karin yang sedang menonton tv di luar.

"Kamu jangan taruh sembarangan dong, sayang." Ucapnya dari luar kamar.

Aku mencari cari kunci mobil ku di seluruh sudut kamar. "Tidak ada dimana mana, sayang." Ucapku.

Tiba tiba Karin masuk ke kamar dan langsung mencari kunci nya. "Kalau sampai ada bagaimana?" Tanyanya.

"Tidak akan ada." Ucapku dengan yakin.

Karin menunjuk ke bawah meja rias. "Itu apa?" Tanyanya.

Aku melihat ke tempat yang ditunjuk dan melihat kunci mobil ku. "What the.."

"Makanya kalau nyari itu pakai mata, Mr. Blake." Ucap Karin.

Aku masih bingung, padahal dari tadi aku sudah mencarinya dan sumpah tadi tidak ada apa apa disitu. Karin keluar kamar.

Aku pun mengikutinya. "Sayang, aku berangkat kerja dulu ya?" Ucapku.

"Sarapan dulu, sayang." Ucap Karin.

"Nanti telat." Ucapku.

Karin menatap mataku. "Kamu tidak ingat?" Tanya Karin.

"Ingat apa?" Tanyaku.

Dia menunduk. "Bukan apa apa." Lalu ia menoleh padaku dan tersenyum. "Kamu berangkat kerja saja." Ucapnya.

Aku terdiam. Shit. I dont remember. "Honey, what is it?" Tanyaku.

"Tidak usah." Jawab Karin. Ia tersenyum dan mencium pipiku. "Hati hati di jalan ya?" Ucapnya. Dan ia langsung pergi entah kemana.

Aku pun terdiam. Kenapa sih dia tidak langsung mengatakan sebenarnya apa yang aku lupakan. Aku keluar rumah dan mendapati Joshua sedang membersihkan Lamborghini ku.

"Josh, come here." Ucapku.

"Yes, sir?"

"Apapun yang terjadi di rumah ini, kamu harus bilang kepadaku ya? Sms aku!" Perintahku.

"Yes, sir." Ucapnya.

Aku pun langsung berjalan ke Ferrari ku dan memasukinya. Dan aku pun langsung menyalakan mesin dan menginjak gas.

Setibanya di kantor semua orang pun menyapa ku.

"Good morning, Mr. Blake." Ucap sekretaris ku, Jack.

Aku memilih seorang lelaki sebagai sekretaris ku agar istriku tidak khawatir saat aku sedang bekerja.

"Good morning." Ucapku dan ia tersenyum.

Ia membukakan pintu untukku. "You have a meeting today, di restoran Italia di pinggir jalan ini." Ucapnya.

"Okay." Jawabku mendengarkan.

"Dan today ada client yang.."

Handphone ku berdering dan ternyata Joshua lah yang menelpon.

"Wait, Jack." Ucapku kepada Jack yang masih berbicara. "Hello."

"Good morning, Mr. Blake. Mrs. Blake memaksa untuk di antarkan ke suatu tempat. Haruskah saya mengantar nya?" Tanya Joshua.

Aku bangun dari tempat duduk ku dan menuju jendela di ruangan kantor ku. "Iya, tapi antar dia ke kantor ku. Sekarang." Perintahku. Lalu aku matikan telponnya. "Please get me some coffee." Ucapku pada Jack.

Jack mengangguk. "Yes, sir."

Lalu dia pergi entah kemana untuk membelikan aku coffee. Aku terdiam di meja kantor ku lalu aku memutuskan untuk check file file yang mungkin aku belum kerjakan. Lalu tiba tiba Jack masuk ke ruanganku.

A pray of DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang