Happy Reading!
Assalamualaikum wr.wb.
Follow dulu jangan lupa!
Ohh iya shalat nya juga:)-------
"
WOYY TUNGGUIN ELAH, GITU AJA NGAMBEK"
*****
"Huh huh huh, kita kok jadi lari larian gini sih" ucap Fika dengan nafasnya yang ter engah-engah.
"Ya sukurin, makanya kalau gamau bangunin singa tidur jangan cari gara-gara. Temennya jatoh gak di bantuin malah diketawain" balas Keyana dengan kesal.
"Assalamualaikum anak-anak" Bu Erni--selaku guru mapel Fisika datang dengan buku paket di tangan nya. Siswa siswi pun langsung berlarian ke tempat duduk masing-masing, tapi ada juga sih yang bolos. Katanya pelajaran fisika bikin otak ngebul.
"Waalaikumussalam bukk" jawab seluruh siswa. Lalu pelajaran pun dimulai dengan khidmat, kecuali si Ira yang sudah berkali-kali menguap menahan rasa kantuk yang menyerangnya, ya karna ia juga sangat tidak suka dengan pelajaran ini.
Tapi kenapa ia masuk di kelas Fisika? Jawabanya sangat jelas karena ia tidak mau pisah sama sahabat-sahabatnya, termasuk Keyana, yang paling dekat dengannya. Sampai sampai duduk pun satu meja.
"Shutt, ke kamar mandi sana, wudhu biar ga ngantuk lagi" bisik Keyana sambil menyenggol lengan Ira, karena Ira sudah sempat memejamkan matanya.
"Hmm iya, huahhh"
"Hehh kalau nguap itu ditutup mulutnya yang rapet, biar setannya gak masuk, trus kalau nguap sebisanya ditahan. Karena menguap adalah hal yang dibenci Allah" jelas Keyana kepada Ira, yang sudah mati-matian menahan kantuk.
"Ck iya iya, ya udah gue ke kamar mandi dulu" balas Ira dengan malas.
"Maaf buk, saya izin ke kamar mandi sebentar ya?" Setelah mendapatkan izin dari bu Erni, Ira langsung melangkah ke kamar mandi dengan malas.
*****
Bel istirahat sudah berbunyi. Seluruh siswa siswi pun sudah berhamburan ke kantin untuk mengisi perutnya, yang dari tadi sudah meronta ronta pengen di isi.
Terkecuali, 4 gadis ini. Mereka tidak ke kantin karena sudah bawa bekal dari rumah. Alasannya karena, bawa sendiri dari rumah lebih sehat daripada beli di luar. Tinggal minumnya aja yang beli, mereka males bawa minum, karena nanti tas mereka tambah berat. Dan sekarang giliran Fika sama Rina yang beli minum.
"Cepetan Fik, Rin beli minum sono, keburu abis jam istirahatnya" suruh Keyana dan Ira pada 2 gadis tadi.
"Iya iya, kalian mau minum apaan?"
"Gue mau jus jeruk aja deh, lo mau minum apa an Ra?" Jawab Keyana lalu bertanya pada Ira.
"Gue samain aja deh" balas Ira, dengan cepat.
"Ya udah gue sama Fika ke kantin dulu ya, jangan malan duluan! Tungguin kita sampe dateng, kalau ga ditungguin kalian ga dapet minum!" Ancam Rina, karena ia sangat tidak suka jika ditinggal makan duluan. Kemudian mereka segera ke kantin.
"GUE TINGGAL MAKAN DULUAN YA RIN!" teriak Ira dengan suara cemprengnya. Sedangkan Keyana menutup telinga nya, karena suara Ira yang sudah melebihi suara Fika kalau sudah terlanjur teriak-teriak.
Tetapi Rina tidak menggubrisnya, soalnya ia tidak percaya, karena mereka pasti akan setia menunggunya.
"Etdah buset, ga disekolah, ga dirumah pada teriak-teriak mulu kerjaanya. Heran gue" Keyana memutar bola matanya malas. Pasalnya dari pagi ia, sudah disuguhi dengan teriakan yang tidak mengenakan gendang telinga.
*****
Setelah jam pelajaran selesai Keyana dkk, segera ke luar kelas dan menuju parkiran, tempat istirahat para kendaraan mereka.
"KEY, BUKU LO JATOH DI DEPAN KELAS, NIH MAU APA GAK?" tetapi, sebelum mereka sampai di tempat kendaraan masing-masing, ada yang memanggil Keyana di belakang. Keyana pun memutar badannya melihat siapa yang memanggil nya.Dan ternya Al lah pelakunya. Ia berjalan mendekat ke arah Keyana dkk, dengan teman-teman Al yang ngekor dibelakangnya.
"Nih buku lo." Al menyodorkan buku yang ditemukannya tadi.
"Oh, iya thank's. Eh kok lo tau sih ini buku gue?" Keyana menerima buku nya dengan senang hati.
"Ck ya iyalah, kan itu di dalem ada nama lo" Al berdecak kesal karena Keyana terlalu lemot mikirnya.
"Oh iya ya, lupa gue. Ya udah thank's ya." Ucapnya berterima kasih kepada Al.
"Iya sans ae"
"Yaudah gue pamit duluan, ntar kebanyakan ngomong sama yang bukan mahram takut jadi fitnah" ujarnya, sedikit takut jika ia sering bicara dengan yang bukan mahram. Walaupun mereka akrab dan banyak orang disekitarnya, tapi ya tetep aja mereka bukan mahram.
"Hmm iyaa"
"Ehh Key, gue nebeng pulang bareng ya? Tadi gue dianter abang, terus katanya, sekarang dia ada urusan, jadi ga bisa jemput" kata Fika, dengan sedikit kesal karena abangnya ngasih info dadakan, untungnya ada teman-temannya yang setia dan selalu mau menolongnya.
"Ok, yuk gass pulang, kami pulang duluan Al, dan semuanya, Assalamualaikum" lalu ia dan teman-temanya yang lain segera naik ke kendaraan masing-masing, dengan Fika yang bersamannya.
"Keyana dkk beda ya Al, dari yang lainnya? idaman gitu mereka tuh" ucap Bagas dengan nada lebaynya.
"Gak tuh B aja" balas Al dengan santai lalu berjalan mendahului temannya yang lain. Disusul dengan Rezi dan Fayez dibelakangnya. Bagas malah diem ditempat, setelah sadar langsung lari.
"Heh kok gue ditinggal, kurang asem ya lo bertiga" kesalnya karena ia malah ditinggal duluan. Salah sendiri sih malah bengong.
"Palingan elo tuh yang kurang asem, ntar gue celupin ke sayur asem biar lo aja yang asem" jawab Fayez dengan entengnya.
"Iya lah secara kan gue manisss, jadi kurang asem deh" balas Bagas dengan wajah tengilnya, yang menurut mereka sangat menjijikan.
"Udah, mending kita pulang, lagi ga mood berantem gue" ujar Al menengahi perdebatan absurd sahabatnya. Cuma si Rezi yang hanya memperhatikan mereka dengan wajah tripleknya. Lalu mereka bergegas pulang. Mereka bukan tipikal anak yang suka keluyuran
******
"Assalamualaikum bun, Keya pulang" Keya membuka pintu dan ternyata tidak ada orang di dalam.
"Bun, Bundaaa, Keya pulangg, kok ga ada orang sih kalau keluar kan biasanya pintunya dikunci. Bodo amat lah, ntar juga pada pulang" karena ia malas untuk mencari keberadaan Ina, Keya pun segera pergi ke kamarnya untuk membersihkan badan nya yang lengket, dan kebetulan ia juga belum shalat Ashar.
-----
🍁🍁🍁🍁
Segini dulu ya, 1000 kata lebih lohh.
Vote komennya jangan lupa👇👇05-05-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Tertukar [End]
Ficção Adolescente⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ Keyana Nuur Thariq. Seorang gadis yang memendam rasa pada seorang laki laki yang ternyata kembarannya sendiri. Ia tidak mengetahui bahwa sang pujaan hati adalah kembarannya. Tetapi, tanpa sepengetahuannya ada seoran...