Happy Reading!
Assalamualaikum wr.wb..
Alhamdulillah, akhirnya aku bisa up lagi gess😭
Maaf yaah udah nungguin cerita ini^^
Kita lanjutt yukk!!----
Keyana dan Al masih berhadapan dengan calon PPDB di SMAN GARUDA, mereka berdua bagian absensi, dan itu pekerjaan yang melelahkan bagi Keyana. Dari jam 08.00 sampai Sekarang jam 11.30 berkutat dengan kertas dan komputer. Dan juga bibirnya selalu bertanya kepada calon PPDB.
Sebentar lagi waktu Dzuhur tiba, mereka istirahat terlebih dahulu, digantikan oleh yang kebagian sesi kedua, sesi sehabis Dzuhur.
Keyana bernapas lega, akhirnya ia bisa istirahat. Ia menuju masjid bersama Syifa.
"Key, gue masih gak percaya kalau lo ternyata kembarannya Al" ucap Syifa di tengah perjalanan mereka.
Keyana menoleh pada Syifa tanpa menghentikan langkahnya, "Lo aja gak percaya, apalagi gue?"
Syifa terkekeh, "Rencana Allah emang gak ada yang bisa nebak ya Key?"
Keyana menganggukan kepalanya, "Iya, semua nya Dia simpan sebaik mungkin demi kebaikan hambaNya."
Percakapan mereka terhenti saat sudah sampai di depan masjid. Kemudian mereka berdua melepas sepatu dan Almamater yang mereka kenakan. Setelah selesai, mereka meletakkannya di dalam masjid. Setelah itu, mereka menuju tempat Wudhu wanita.
Tidak memerlukan waktu lama untuk mereka mengambil Wudhu, mereka berdua segera masuk ke masjid lagi dan menunaikan Shalat Dzuhur.
Saat memasuki masjid Keyana seketika berhenti, ketika suara Adzan yang sedang berkumandang mengalun indah di indra pendengarannya. Ia kenal sekali dengan suara itu, ya! Itu adalah suara abangnya.
"MasyaAllah.." gumam Keyana, Syifa sudah lebih dulu duduk di Shaf paling depan, ia heran kenapa Keyana malah berhenti.
Setelah sadar, Keyana menyusul Syifa yang menatap nya aneh. Keyana mengangkat sebelah alisnya, seolah bertanya 'kenapa?'.
Syifa menggelengkan kepalanya, "gak papa, aneh aja liat lo. " jawab Syifa berbisik.
Setelah Adzan selesai, mereka segera Shalat. Dengan salah satu siswa yang menjadi imam.
***
"Tadi Lo kenapa berhenti?" Tanya Syifa kepada Keyana, sambil mengeratkan tali sepatunya.
"Oh jadi itu, yang buat lo natap gue aneh?" Keyana balik bertanya.
Syifa hanya mengangguk.
"Tadi gue kaget aja denger bang Afa Adzan, suara nya bagus juga ternyata." Setelah mengucapkan itu Keyana malah terkekeh.
"Kan udah berkali-kali Al Adzan di masjid sekolah, emang lo ga denger?"
"Hah, masa sih? Gue ga tau tuh."
"Kebanyakan mikir cowok fiksi sih!"
"Lah, kok malah ke cowok fiksi? Apa hubungannya?"
"Iya lah, kan yang lo pikirin cowo fiksi, jadi kalau ada orang Adzan pasti lo ngebayangin kalo yang Adzan itu cowo fiksi lo." Jelas Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Tertukar [End]
Roman pour Adolescents⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ Keyana Nuur Thariq. Seorang gadis yang memendam rasa pada seorang laki laki yang ternyata kembarannya sendiri. Ia tidak mengetahui bahwa sang pujaan hati adalah kembarannya. Tetapi, tanpa sepengetahuannya ada seoran...