23. Antara Al dan Tofa

17 0 0
                                    

Happy Reading!

Assalamualaikum wr.wb...
Janlup Follow yak^^
Siapa yang belum baca Al Qur'an hari ini?
Baca dulu yuk!
Mati ga ada yang tau lohh^^
Shalat 5 wktu nya juga jgn ditinggal<3
Lanjutttt!

-----

Pulang dari rumah Keyana tadi, Al pergi ke kantor Papanya, Tofa. Seperti biasa, Ia akan jadi perhatian para pegawai Tofa. Al hanya menanggapi nya dengan senyuman. Gini-gini Al termasuk ramah loh, walaupun Papanya seperti kulkas berjalan.

Al memencet tombol di lift dan segera masuk.

Ting

Pintu lift terbuka,Ia keluar dan berjalan lebih cepat, agar tidak diganggu oleh wanita-wanita di kantor. Ia sangat risih.

"Mas Algiano, mau ketemu sama bapak?" Tanya Sekretaris Tofa.

Al hanya mengangguk.

"Apa sudah ada janji?"

Lagi-lagi, hanya mengangguk.

"Silahkan masuk kalau begitu." Ucap Sekretaris tadi.

Dan Al segera masuk ke ruangan Tofa tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Sudah kebiasaan emang, dan Tofa tidak mempermasalahkan itu.

Ia masuk dan kembali menutup pintunya. Mendengar pintu terbuka, Tofa mendongak Ia tau pasti itu Al. Al mendekat dan mendudukan dirinya di kursi sebrang Tofa. Tofa melepas kacamata baca nya dan menatap Al.

"Ada apa?" Tanya Tofa to the point. Dan membuat Al mendengus.

"Sama anak sendiri dingin banget."

Tofa terkekeh dan mengacak rambut Al. Dengan cepat Al menyingkirkan tangan Papanya itu, karena ia sangat tidak suka kalau rambut nya acak-acakan.

"Emangnya kamu mau ngomong apa?" Tofa mengulangi pertanyaan nya tadi, tapi dengan raut yang berbeda dengan tadi, sekarang dengan senyum tipisnya.

"Apa Papa kenal sama om Furqon?" Pertanyaan Al membuat Tofa mengerutkan dahinya. Ia sedikit berpikir.

"Furqon siapa?"

"Om Furqon dari keluarga At-Thoriq"

"Nama perusahaan nya?"

"Thoriq Group"

Dan Tofa langsung paham dengan Furqon yang Al maksud. Tentu ia tau, Furqon adalah saingan perusahaan nya dulu.

"Kenapa kamu tanya soal Furqon?"

Al berdecak kesal, pertanyaan nya tadi aja belum dijawab, tapi malah ia dikasih pertanyaan terus.

"Papa kan belum jawab pertanyaan Ano."

Tofa menghembuskan nafasnya kasar."Hm. Papa kenal."

"Jawab gitu aja lama bener."

"Ano tanya gitu karena ada yang perlu Ano tau dari Papa."Tofa mengernyitkan dahinya, bingung dengan ucapan sang anak.

Ternyata Tertukar [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang