46. Keceriaan Yang Dirindukan

15 0 0
                                    

Happy Reading!

Assalamualaikum wr.wb...
Hayy bestii mau lanjut?
Okee!><
Jadikan Al Qur'an sebagai bacaan utama!!

-----

"SURPRISE!!" Semua yang berada di kamar Keyana terkejut dan cengo semua.

Mereka menatap Keyana, Keyana menahan tawanya mati-matian, ia hanya bisa senyum lebar dan kemudian bangun dari pingsan-pingsan nan ala nya.

"Keya?"

"Ana?"

Semua nya berpikir penuh tanda tanya. Dan seakan otak mereka berhenti bekerja karena terlalu lama nge lag.

"Iya? Kenapa?" Jawab Keyana dengan wajah songongnya dan alis yang diangkat sebelah sambil penglihatanya menyapu semua orang yang berada disana.

Ina yang tepat disampingnya memegang keningnya, "kamu waras?" Tanya Ina yang dibalas decakan oleh Keyana.

"Waras dong bun, kalau Keya gila gak bakal bikin surprice buat kalian semua." Keyana mengambil tangan Ina yang masih tertempel di keningnya.

Lalu otak mereka kembali konek. Senyum haru serta bahagia menghiasi wajah mereka.

"Alhamdulillah! Princes kita gak jadi amnesia!" Ucap mereka serempak.

Ina langsung memeluk putri kesayangannya itu. Tangis bahagia Ina tumpahkan di ceruk leher Keyana. Senyum manis Keyana tak pernah pudar dari wajah cantik nya.

Al? Pria itu sedang sedang menunggu kelonggaran untuk memeluk princes yang selama ini ia rindukan senyum manis nya.

Setelah Ina melepas pelukan nya pada Keyana, Al dengan cepat menubruk tubuh kurus yang selama ini ia rindukan kejahilannya.

Al memeluk Keyana dengan erat sampai cewek itu sulit bernapas, "bang! Pelan aja kecekek nih, ga nyadar apa tu lengan berapa kilo?"

Bukannya mengendorkan pelukannya tapi Al semakin mengeratkannya.

"Abanggg! Keya gak bisa napas woy!" Teriak Keyana pas disamping telinga Al.

Al terkekeh lalu melespaskannya. Setelah itu Keyana menghirup oksigen sebanyak-banyak nya. "Huh! Meluk sih meluk, tapi kalau ini udah gak bisa di bilang meluk, lebih tepatnya nyekek!" Gerutu nya dengan napasnya yang masih dia atur.

Giliran sahabat-sahabat nya yang mendekat dan memeluknya. Sadar kalau Keyana masih tahap penyembuhan mereka memeluk dengan lembut dan sayang.

"Aaaa Keyaa sayanggg, kita kangen, hiks." Ucap kompak Rina, Ira dan Fika dipelukannya.

"Loh kok nangis?" Tanya Keya dengan lagat songongnya.

"Hiks, lo gak kangen sama kita apa? Tidur lama banget, bangun-bangun amnesia!" Dumel Fika.

Keyana terkekeh, "sama kok, gue juga kangem kalian. Uhh sayang deh!" Keyana mengeratkan pelukan 4 sekawan itu.

"Udah-udah nanti lagi peluknya, acara nya mau di lanjut gak nih?" Tanya Keya untuk merubah suasana, agar gak melow lagi.

"Eh iya, sampai lupa! Ya udah lanjut lagi." Mereka ber4 melepas pelukannya.

Ternyata Tertukar [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang