19. Cari Cara Lain

11 2 0
                                    

Happy Reading!

Assalamualaikum wr.wb All...
Jangan lupa Shalat lho yaa^^
'Utamakan Sembahyank,
Bukan chatan dari ayank!'
Hahah^^
Lanjutttt><

----

Dikediaman Al Farizi

Al sekarang berada di ruang makan, menunggu Tofa dan Anita, orang tuanya. Nenek dan Kakek nya sudah 3 tahun yang lalu pindah alam-- meninggal maksudnya. Karena tidak sabar dengan hidangan yang sudah berada di meja, Al mengambil makanan duluan. Ia berdoa dan segera melahap makanan yang ia ambil. Tapi baru mau ia masukkan ke mulut Anita datang dari arah belakang dan berdeham mengagetkan Al.

Al menoleh kebelakang dan menyengir lebar. Sedangkan yang ditoleh berjalan ke arahnya dengan tatapan tajamnya.

"Ampun bunda ratu." Ucap Al dengan telapak tangan yang disatukan di depan muka.

"Kebiasan! Gak nunggu Mama sama Papa dulu!" Ucap Anita yang sudah duduk dan menegur anaknya itu.

"Maaf Ma, abisnya Ano udah laper, hehe" ucap Al meminta maaf. Ya 'Ano' adalah nama panggilan khusus untuk Al dari keluarga Al Farizi.

Anita hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya itu.

"Ya udah sana lanjutin makan, mama nungguin Papa kamu dulu" ucap nya pada Al kemudian pergi ke depan untuk menunggu sang suami.

Al hanya merespon dengan anggukan dan melanjutkan makannya yang tertunda.

Setelah selesai makan, Al pergi ke kamar untuk mandi dan Shalat Magrib. Di keluarga ini, Al kurang didikan agama, Ia merubah sifatnya setelah kenal dengan Fayez setelah beberapa bulan kenal dengannya. Benar adanya kalau pergaulan dan lingkungan itu berpengaruh terhadap tingkah laku.

Al sangat bersyukur mempunyai teman seperti Fayez, teman yang bisa menuntunnya ke jalan yang benar. Mungkin jika ia tidak kenal dengan Fayez, dia tidak akan seperti sekarang, dan masih berandalan.

Dulu, Al juga seorang ketua genk motor. Tapi, sekarang genk nya sudah tidak berandalan seperti dulu, setelah Fayez masuk ikut bergabung.

Shalat Magrib sudah Al laksanakan, membaca Al Qur'an juga sudah. Ia turun ke bawah, mungkin Tofa sudah pulang. Benar saja, dibawah sudah terdengar suara Tofa sedang makan bersama Anita. Al bergabung dengan mereka.

Tofa menoleh pada Al, saat ia sudah duduk bergabung bersama mereka. "Udah makan No?" Tanya Tofa pada Al setelah ia menghabiskan makanannya.

"Udah Pa, tadi sebeluk Magrib, abisnya Papa lama banget, jadi Ano makan duluan, hehe"

Tofa hanya mengangguk kan kepalanya.

"Pa" panggil Al pada Tofa kemudian Tofa menatap Al dengan alis yang terangkat sebelah.

"Ano nanti mau bicara sama Papa abis Isya"

Tofa mengernyitkan dahinya dan menoleh pada Anita, yang dibalas gedikan bahu acuh dari Anita.

"Bicara apa?"

"Mama gak ikut nih?" Sambung Anita.

"Ano mau bicara sama Papa dulu Ma, maaf ya Mama gak ikut" ucap Al dengan ragu.

Ternyata Tertukar [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang