15. Sebuah Foto

12 2 0
                                    

Happy Reading!

Assalamualaikum wr.wb...
Follow dong^><^
Aku ga akan bosen ngingetin kalian kok, yang belum nge follow akuu, hehee
Al Qur'an nya juga jangan dianggurin yaa^^
Ok yuk next!

-----

Hari ini sudah mulai libur akhir semester, usia kandungan Bu Ina juga sudah 1 bulan. Walaupun anak ke dua tapi tetep saja Bu ina terus muntah-muntah. Dan saat Pak Furqon tidak ada di rumah, Keyana kewalahan menjaga bundanya. Untung dari tadi pagi bunda nya belum minta apa-apa. Hanya saja tadi bundanya menyuruhnya membersihkan kamar nya. Tentu saja Keyana nurut, karena ia tidak mau bunda dan calon adiknya kenapa-kenapa kalau bundanya bersih-bersih sendiri.

Ceklek

Keyana mulai memasuki kamar Bu Ina. Dia sedikit terkejut, biasanya kamar orangtuanya, tidak seperti saat ini. Ya, lebih tepatnya seperti-- kapal pecah.

Keyana hanya bisa mengelus dada, sabarrr. Kemudian ia mulai membersihkan dari mengganti sprei dulu. Kemudian menaruh yang kotor di tempat baju kotor dan memasang sprei yang bersih. Setelah itu ia mulai membersihkan nakas dan lemari yang penuh debu. Langit-langitnya pun terlihat banyak sekali sarang laba-laba.

Saat membuka nakas untuk membersihkan dalam nakas, ia menemukan banyak foto bayi twins.

Keyana mengernyitkan dahinya karena bingung. Ia sangat paham dengan foto bayi yang perempuan itu. Ya! Itu adalah fotonya sendiri. Tapi, yang membuat nya bingung adalah foto bayi laki-laki disampingnya.

Karena masih bingung, Keyana memasukkan foto itu di ke kantong celana yang ia kenakan.

'Foto siapa sih? Yang perempuan kan udah pasti gue, lah yang laki-laki siapa dong? Apa mungkin dulu gue punya kembaran? Tapi kenapa bunda sama ayah ga bilang? Au ah ntar tanya aja ke bunda' Batinnya.

Kemudian melajutkan beres-beres. Dan akhirnya tinggal ngepel sama nyuci baju dan sprei yang kotor tadi.

Sekarang sudah jam 10.00, Keyana sudah selesai dengan ritual mandinya. Tadi sebelum beres-beres ia sudah menyempatkan shalat Dhuha, jadi sekarang tinggal nyatai.

"Bun!" Sapanya pada Ina saat sampai di dapur. Karena Ina tadi tidak menyadari kedatangan Keyana, Ia sedikit terlonjak kaget.

"Ih kebiasaan banget deh! Ngagetin bunda mulu!" Kesal Ina pada Keyana.

Keyana menyengir menampakkan gigi putihnya, "hehe, maap bun, maap juga ya dekk, kakak udah kagetin kamu" ucap nya dengan mengelus perut sang bunda yang masih datar.

"Iyaa, jangan diulangin lagi, ntar adek kamu jantungan gimana, masih di perut lagi!"

"Iya bun iya, tapi ga tau nanti kalau udah lahir" Keyana mendapat tabokan dari sang bunda kemudian tertawa melihat wajah kesal Ina.

"Bercanda bun," setelah itu ia menghentikan tawanya dan menuju kulkas untuk mengambil es krim dan snack nya.

"Jangan banyak-banyak es krim nya, ntar demam lagi!" Peringat Ina saat melihat Keyana mengambil 4 bungkus es krim dari kulkas.

"Cuma 4 kok bun, ga banyak kok"

"Ya udah terserah, tapi nanti kalau sakit awas aja!"

Ternyata Tertukar [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang