Part 6

99 4 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim..
Jangan lupa untuk voute dan comen ya teman-teman 🤗

.

.

.

.

"Jika kamu takdir ku Insyaallah aku siap menerimanya.."

~Daisha Aqilla Khairina~








🌹🌹🌹🌹


Happy Reading...

Malam hari yang cerah karena sinar bulan purnama menyinari bumi, angin sepoi-sepoi berhembus ke sana ke mari dengan leluasa. Di kediaman keluarga Abi Toha dan Umi Salamah terlihat sunyi sepi sekali. Rumah yang berukuran tak kecil dan tak juga besar itu nampak tiga orang dewasa sedang menyantap makan malam bersama dengan khidmat. Airin, putri semata wayang mereka sudah pulang dari bekerja. Di keluarga ini jika saat makan memang harus diam tanpa ada suara sedikit pun karena ajaran dari Abi Toha. Abi Toha duduk di kursi utama lalu di ampit dua bidadari kesayangan yaitu Umi Salamah yang duduk tepat sebelah kirinya sedangkan Airin duduk tepat sebelah kanannya. Tak lama mereka telah menyelesaikan makanannya dan kini Airin membantu Umi nya untuk membersihkan meja makan sedangkan Abi nya bergegas untuk bersiap-siap sholat. Airin yang melihat Umi nya hendak mencuci piring ia langsung mencegahnya.

"Udah umi biar Airin yang selesain. Umi sholat aja, kebetulan Airin sedang datang bulan.."ucap sang anak kepada Umi nya.

Umi Salamah menoleh ke Airin sambil terkekeh kecil"Nggak papa nak ini banyak loh masa kamu sendirian yang bersihin? Umi bantu ya"

"Umi.... Nggak papa lagi, udah Umi mending susul Abi nanti keburu Abi sholat.."pinta Airin memelas ke Umi nya.

Umi Salamah menghela nafasnya seraya berkata"Hah... Ya udah deh Umi nurut kamu kalau sudah selesai langsung istirahat loh baru pulang kamu nya. Umi sholat dulu ya"

"Iya Umi..." Umi Salamah pun beranjak dari dapur meninggalkan Airin. Oke Airin memulai aksinya saat itu juga yaitu cuci piring haha.. Sebelum mencuci piring tidak lupa Airin menggulung lengan bajunya agar tidak basah setelah itu ia siap bertempur dengan piring-piring kotor.

Oke mari kita skip...

Setelah beberapa lama kemudian Airin beranjak dari dapur, kini ia melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Airin merasa badannya benar-benar capek, untung saja saat ia baru sampai rumah langsung mandi jadi selesai cuci piring Airin bisa rebahan ah enak sekali. Sesampainya di kamar, Airin langsung membanting tubuhnya ke atas kasur yang  seukuran dengan badannya itu. Ia memejamkan matanya sembari menikmati hembusan angin AC yang menerpa tubuhnya. Airin akui hari ini jadwalnya benar-benar padat sekali bahkan tadi ia menerima korban kecelakaan yang harus ia operasi.

Ting...

Suara notif pesan ia terima. Mau tidak mau Airin mengambil ponsel yang ia letakan di meja dekat tempat tidur nya. Ia buka aplikasi WhatsApp dan melihat sebuah pesan masuk tanpa nama hanya tertera nomor saja. Kening Airin mengerut saat membacanya, ia bangun dari tidurnya dan membaca isi pesan tersebut.

0822145276xxx
Assalamualaikum maaf nak saya Rahma. Anaknya nenek Edrea. Apa betul ini dengan mbak Airin?

"Nenek Edrea?"gumamnya seraya mengingat nama tersebut. Seketika ingat nama tersebut, Airin langsung membalas pesan singkat dari tante Rahma.

Lentera Surgaku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang