Lentera Surgaku✓

Part 66

Benar kata pepatah memang sulit bagi manusia untuk melupakan kenangan masa lalu yang terus-menerus menghantui nya. Banyak kenangan indah yang terlukis rapi di setiap hari, setiap bulan, setiap detik, setiap tahun. Siapa yang bisa untuk melupakan secara permanen momen tersebut? Terlebih saat kenangan itu terlukis dengan seseorang yang sangat berarti dalam hidup.

Sulit untuk membuat kenangan baru dengan orang yang baru, siapakah hati untuk membuka lembaran baru bersama orang baru? Lalu, bagaimana dengan kenangan masa lalu itu? Haruskah kita lupakan untuk selama-lamanya atau memendamnya di lubuk hati? Mungkin kebanyakan orang akan bertengkar dengan ego mereka masing-masing atas takdir yang tengah dialaminya. Bertengkar dengan ego yang sangat sulit untuk di pecahkan.

Namun, bagaimana jika seseorang berhasil untuk memecahkan ego tersebut? Ego yang besar yang ia simpan rapat-rapat bertahun-tahun lamanya. Mengesampingkan kehidupannya sendiri tanpa memikirkan masa depannya itu. Terlebih lagi kenangan itu ada bersama orang yang sangat berarti dalam hidupnya, bahkan senyuman pun masih terlukis jelas sekali di ingatan nya. Mau sampai kapan harus di hantui oleh masa lalu yang tidak pernah lelah itu? Bagaimana nasib kehidupannya itu jika ia masih saja bergantungan dengan ego nya tersebut?

Kalian percaya bukan dengan jalan keluar  yang telah Allah siapkan untuk umatnya? Tentu saja percaya!! Karena setiap kita mengeluh pasti Allah akan memberinya sebuah jawaban yang sangat baik. Ingat, Allah selalu memberikan ujian ke umatnya itu sesuai dengan kemampuan nya.

~

~

~

Deva Pov

Tidak mudah bagiku untuk menerima kepergian istriku itu. Meskipun sudah lama Airin pergi meninggalkan ku namun, kenangan bersama nya tidak bisa aku lupakan. Terlalu indah kenangan yang kami buat bersama. Bahkan aku mengingat dimana kali pertama ku bertemu dengannya tanpa sengaja di lorong rumah sakit tempat nenek di rawat dulu. Dan anehnya aku masih mengingat betul kejadian apa yang saat itu terjadi.

Ahh..., Airin... Perempuan hebatku, kesayangan ku sedang apa kamu di sana sayang? Sudah lama kamu tidak berkunjung ke mimpi mas sayang, mas rindu~~

Memang benar jika saat ini aku telah mempunyai istri siapa yang mengira jika jodohku adalah dia. Aku tidak menyangka di awal bertemu aku menolongnya namun hingga sekarang kami menjadi suami istri. Rencana Allah memang indah sekali dan aku percaya itu. Aku tidak bohong saat Airin pergi meninggalkan ku, aku begitu terpukul menyalahkan takdir yang Allah berikan. Namun, sekarang kini aku mengerti maksud takdir yang aku alami. Lihat, sekarang hidupku bahagia bersama mereka. Terimakasih ya Allah karena engkau telah memberikan seorang istri cantik dan kedua jagoan ku yang begitu tampan. Ahh dan satu lagi jagoan ku yang telah bersama Airin, Akbar. Aku sangat merindukan Akbar, meskipun Akbar bukan anak kandung ku tapi aku begitu menyayangi nya.

Terimakasih ya Allah atas kebahagian yang telah engkau berikan kepada hamba~ Deva voice.

Hari ini adalah hari terakhir aku mengajak istri dan anakku berlibur ke Bali. Saat ini mereka tengah bermain air di pinggir pantai sedangkan diriku duduk santai di sebuah kursi. Aku ikut tersenyum spontan saat mendengar suara tawa dari anak bungsu ku, Fauzan.

"Ayah, sini dong main ail sama Uzan.." Fauzan berteriak memanggilku dengan logat lucunya.

Aku mengangguk singkat dan berdiri dari duduk ku"Siap bos!"

Aku ikut berbaur ke mereka yang sudah basah kuyup. Kami semua tertawa bersama dengan iringan deburan suara ombak yang begitu indah. Aku berhenti sejenak bermain air nya dan memilih minggir ke tepian pantai. Lalu, aku memeluk pinggang istriku yang sedang berdiri di sebelah ku.