Part 8

108 5 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...

Sebelum membaca jangan lupa klik tombol 🌟 !!

Jangan jadi silent reader ya harap bijak dalam membaca terimakasih ☺️

.








.








.







.

****

Happy Reading~~

Hari yang di tunggu-tunggu telah datang. Bisakah di bilang momen yang di tunggu oleh Airin? Tepat hari ini pernikahannya dengan Deva akan segera terlaksana mampukah ia menjadi istri yang baik Deva kedepannya? Bisakah Deva menerimanya sebagai istrinya, menyayangi nya, menuntun nya ke Jannah nya Allah? Airin hanya bisa berikhtiar saja ia tidak mau berfikiran jelek mengenai kehidupannya nanti.

Tak ada tenda-tenda layaknya pernikahan biasa. Padi-padi pernikahan pun juga tidak ada. Karena pernikahan yang akan di adakan oleh kedua belah pihak keluarga hanya pernikahan sederhana saja sesuai permintaan dari mempelai laki-laki. Hanya keluarga serta sahabat terdekat saja yang hadir di sana. Deva tidak ingin jika kabar pernikahan nya tersebut sampai terdengar oleh orang-orang kantor. Pernikahan akan di langsungkan ke rumah mempelai wanita. Airin saat ini telah bersiap sembari di temani oleh Umi Salamah dan Elea sahabatnya. Elea mengamati sahabatnya yang sedang di makeup itu dengan seksama, ia masih terkejut atas berita yang ia terima nya.

"Umi, Elea masih gak nyangka kalau Airin bakalan nikah hari ini.."bisik Elea ke telinga ibu dari sahabat nya itu. Ia tidak ingin jika sahabatnya itu mendengar ucapan yang barusan.

Umi Salamah tersenyum kecut mendengar nya sama halnya dengan Elea, Umi Salamah pun masih tak percaya jika putri satu-satunya akan segera menikah itu tandanya mereka akan berpisah"Umi juga kaget nak masih gak nyangka putri kecilnya Umi akan segera menjadi istri orang."

Keduanya sama-sama tersenyum namun senyum dari keduanya memiliki banyak arti. Suara ketukan pintu kamar Airin terdengar, Elea membukanya terlihat seorang wanita paruh baya dengan balutan gamis brokat abu-abu berdiri di sana.

"Permisi Umi, rombongan mempelai laki-laki nya sudah hadir.."ujar wanita tersebut.

Umi Salamah langsung berdiri dari duduknya menghampiri wanita tersebut"Alhamdulillah baiklah ayo kita sambut mereka.."

"Airin, Elea. Umi tinggal dulu ya.."pamit Umi ke kedua putrinya. Elea fokus kembali ke Airin.

"Rin, aku masih kayak mimpi loh lihat kamu pakai kebaya pengantin gini.. Gak nyangka weh"ucap Elea sambil mendeskripsikan apa yang ia pikirkan.

Airin selesai di makeup"Makasih ya mbak"

"Sama-sama mbak.."

Wanita yang merias Airin keluar dari kamar menyisakan Airin dan Elea. Airin ikut duduk di samping Elea lalu di pegang lah tangan sahabatnya itu.

"Kamu tau jodoh itu gak ada yang tau, Fiona. Mungkin hari ini sudah saatnya aku bertemu dengan jodohku. Siapa tau kamu segera di temukan jodohmu iya kan?" Bukannya membalas pertanyaan dari Elea, Airin malah balik bertanya ke Elea.

Lentera Surgaku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang