Butiran putih tersebar di sepanjang jalanan, semalam kota tersebut di serbu oleh hujan salju yang begitu deras sehingga hamparan salju tersebar dimana-mana menambahkan kesan dingin yang luar biasa. Orang-orang sudah mulai keluar dari rumah untuk melakukan aktivitas mereka meskipun cuaca begitu dingin pagi itu. Suara klakson yang saling menyahut terdengar dimana-mana. Jalanan begitu padat sekali oleh pengendara ataupun orang-orang yang berjalan kaki sepanjang trotoar.
Di sebuah bangunan rumah yang sangat mewah di mana di sana terdapat keluarga cemara yang hidup bahagia. Seorang wanita paruh baya dengan antusiasnya menyiapkan hidangan sarapan pagi untuk orang-orang yang sangat ia sayangi itu dengan bantuan para pelayannya. Meninggalkan area dapur yang begitu sibuk dengan kegiatan nya, kita lihat di salah satu kamar di mana kamar itu adalah kamar milik Deva bersama sang istri.
Di ranjang yang begitu luas dan besar, Deva laki-laki itu seakan-akan enggan untuk membuka matanya atau sekedar beranjak dari tempat tidur nya. Tangannya masih setia memeluk erat pinggang sang istri, kepalanya ia begitu suka mendusel-dusel leher sang istri karena bagi nya aroma istrinya itu adalah candu untuk nya.
Airin yang memang sudah bangun sejak pagi tadi pasrah ia berulangkali menghela nafasnya karena sedari tadi ia ingin untuk beranjak dari tempat tidur namun, sang suami tidak menggubris sama sekali.
Airin memukul tangan sang suami yang memeluk pinggangnya tersebut"Mas Deva!! Lepas, bangun mas udah pagi ya Allah!! Aku mau bantuin mama masak!! Mas Deva!!"
Deva masih setia memejamkan matanya dan tidak menggubris ocehannya Airin.
Lalu getaran pada nakas dekat tempat tidurnya ponsel Airin bergetar. Dengan susah payah Airin mengambil ponselnya tersebut dan tertera nama Elea sang sahabat yang menelfon nya.
Elea is calling~~
Airin
Assalamualaikum, El..Elea
"Wa'alaikumussalam. Daisha Aqilla Khairina!! Kamu ini anggap aku temen mu bukan sih hah!? Kenapa gak kasih tau kalau kamu cuti dan pergi ke Belanda!!"
Spontan Airin menjauhkan ponselnya dari telinganya saat suara Elea yang berteriak dengan kencang.Airin
Iya maaf, ini juga tiba-tiba El. Mas Deva langsung ngajak gitu aja pas aku curhat kemarin alhasil sekarang kita di Belanda maaf ya..Elea
"Ckck kebiasaan dah suami mu itu. Berapa lama kamu di sana? Jangan lupa bawa oleh-oleh yang banyak gak mau tau aku, titik!!"Airin
Belum tau, kemarin aku izin sama bu direktur 2 mingguan sih.. Iya siap nanti aku bawain banyak oleh-olehnya.Elea
"Hahh ya udah deh have fun di sana ya jangan berantem awas kalau berantem!! Aku mau lanjut kerja. Assalamualaikum!!"Airin
Iya, Wa'alaikumssalamAirin meletakkan kembali ponselnya, Airin mengubah posisi tidurnya menjadi telentang. Ia melirik ke arah suaminya itu, dia masih setia tidur dengan tenang.
Airin mengubah posisi tidurnya menghadap sang suami, lalu ia menjawil hidung mancung Deva"Mau sampai kapan sih mas tidur? Udah pagi loh ini"
Deva hanya menggerakkan kepalanya, ia masih setia menutup kedua matanya.
"Hadeh dasar kebo kamu mas!!" Airin menarik nafas dalam-dalam, ia geleng-geleng kepala.
Lalu tak lama kemudian pintu kamar mereka ada yang mengetuk nya.
Tok... Tok....
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Surgaku✓
Tâm linhASSALAMUALAIKUM TEMAN-TEMAN MAAF YA UNTUK CERITA INI AKAN SLOW UPDATE 🙏 TERIMAKASIH PENGERTIANNYA 😚 Jangan lupa like, comment, and follow my account😉 Ketika ada seseorang yang menikahi mu, apakah kamu akan menerimanya? Lalu bagaimana perasaan mu...