Part 7

100 5 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Jangan lupa untuk like dan komennya yaa teman-teman ☺️

Jangan jadi silent reader...

.

.

.

.

*  *  *  *  *

Happy Reading~~

Tak bisa berkata apa-apa lagi yang kini di rasakan oleh gadis cantik nan manis ini, ia harus menerima kenyataan bahwa ia akan segera menikah dengan laki-laki yang sama sekali belum ia temui. Airin percaya jika semua ini adalah kehendak dari Sang Maha Esa.

Flash Back.....

Suasana ruangan nenek Edrea.

Setelah beberapa waktu kedua orangtuanya Airin terlah sampai di rumah sakit dengan raut wajah yang sulit di artikan. Sebelum bertanya lebih lanjut, Airin mencoba untuk menjelaskan semuanya tanpa satu pun yang terlewat. Apa maksud dari orangtuanya datang ke rumah sakit, siapa itu nenek Edrea dan Tante Rahma. Usai menjelaskan semuanya, Abi Toha ia menghela nafas panjang, kedua orangtuanya diam mencerna ucapan dari sang anak. Usai mendapatkan izin dari tante Rahma, Airin menghubungi Abi serta Umi untuk datang ke rumah sakit secara tiba-tiba. Saat ini kedua belah pihak keluarga saling berhadap di sisi hospital bed nenek Edrea yang terbaring lemah di atasnya.

"Maafkan atas tindakan lancang saya pak bu, saya sangat memohon sekali kepada bapak dan ibu untuk merestui Airin menikah dengan cucu saya"ucap nenek Edrea dengan suara lirihnya bahkan hampir tak terdengar. Sedangkan Airin diam menunduk seraya menggenggam tangannya dengan erat. Jika ada yang tau bagaimana perasaan Airin saat itu mungkin ia merasakan pikirannya campur aduk sudah tidak tau harus bagaimana.

Abi Toha menghela nafasnya dan berkata"Hah.. Saya sebagai orangtuanya Airin sangat terkejut atas kabar ini, Airin putri kami satu-satunya yang sangat kami sayangi sejak kecil Airin tidak pernah haus akan kasih sayang. Sejak kecil Airin tidak pernah kami tangani.."

Abi Toha diam sejenak..

"Apa bisa anda berjanji kepada kami seandainya kami izinkan Airin untuk menikah dengan cucu anda, cucu anda tidak akan menangani Airin, menyakiti hati Airin, dan menerima Airin setulus hati, menjadikan Airin istri satu-satunya apakah bisa bu?!" Abi Toha dengan tegas memberikan syarat. Bukan tanpa alasan Abi Toha memberikan syarat tersebut, pasalnya sejak kecil Airin hidup dengan bahagia tanpa ada rasa tangis, di sakiti. Abi Toha tidak ingin jika anaknya itu mendapatkan suami yang tidak menyayanginya seperti Abi dan Umi yang begitu menyayangi Airin.

Tante Rahma dan nenek Edrea yang mendengarnya pun saling melihat satu sama lain"Insyaallah putra saya bisa memenuhi syarat tersebut"

"Lalu dimanakah putra ibu?"tanya Umi Salamah di sela-sela pembicaraan.

"Assalamualaikum.." suara bariton memecah suasana dalam ruangan tersebut. Di ambang pintu, terlihat seorang laki-laki dengan stelan pakaian kantornya rambut yang tertata rapi dan wangi maskulin nya menusuk di hidung. Deva, laki-laki tersebut telah datang di waktu yang tepat. Sedangkan Airin sejak tadi ia hanya menundukkan kepalanya.

Lentera Surgaku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang