Part 29

94 5 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim..

Selesai baca wajib voute dan comment 😉 jangan jadi silent reader 😉

Terimakasih bestie 🤗

.

.

.

Happy Reading~~

Sesuai permintaan dari kedua orangtuanya dan mertuanya untuk bulan madu kini kedua pasutri itu sudah berada di bandara untuk pergi ke negara Turki. Kini mereka tinggal menunggu keberangkatannya saja dan karena sang nenek merupakan pemilik dari penerbangan keduanya tak memerlukan waktu untuk menunggu penerbangan mereka sekarang. Selesai berpamitan dengan orang tua mereka masing-masing, kini Airin dan Deva sudah masuk ke dalam pesawat pribadi milik keluarga Agler.

"Sini tas nya" Deva mengambil alih tas yang Airin pegang.

Airin tersenyum senang, ia pun memberikan tas itu ke suaminya"Makasih mas.."

Deva hanya mengangguk seraya tersenyum ke Airin. Membereskan barang-barangnya telah selesai Deva lakukan kini ia duduk di samping Airin yang sedari tadi fokus melihat pemandangan dari dalam jendela pesawat.

"MasyaAllah mas cantik banget pemandangannya..."ucap Airin terkagum-kagum melihat bagaimana indahnya pemandangan dari atas.

Deva terkekeh mendengar ia pun menjawab"Iya cantik.. Cantik sekali.."

Airin menoleh ke suaminya dengan malu-malu"Apa sih mas.."

"Apanya? Orang saya benar kan ngomong nya? Cantik, cantik sekali"

"Lebih cantikan istri saya Daisha Aqilla Khairina.."

Sukses sudah Deva membuat pipi Airin memerah bak kepiting rebus. Jika bisa melihat ke dalam tubuh Airin mungkin kita tau bagaimana kencang nya jantung Airin berdegup kalau sesaat bersama Deva. Airin langsung memeluk lengan suaminya berusaha menutupi kegugupannya kala itu. Airin begitu senang dengan sifat suaminya itu, ia berharap jika ini bukanlah mimpi.

Selama menikmati perjalanan menuju negara Turki, Deva yang notabenenya doyan kerja kini kedua matanya sibuk dengan dokumen-dokumen nya. Sedangkan Airin, ia tertidur dengan bersandar ke pundak sang suami.

"Eungh..." Suara lenguhan berasal dari bibir Airin. Ia mengucek kedua matanya dan mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu.

"Aku ketiduran ya mas? Maaf mas"kata Airin tak enak suaminya.

Deva tersenyum lalu ia mengusap kepala Airin dengan lembut"Nggak papa.."

"Mas masih ngurusin kerjaan?"tanya Airin saat melihat tumpukan kertas di depan suaminya.

Kepala Deva mengangguk"Iya, kalau bukan saya siapa lagi yang mengurusinya? Gak mungkin saya berikan semua ke Ettan, Rin"

"Iya mas.."

Tak lama, pesawat yang mereka tumpangi telah sampai di bandara. Bandar Udara Atatürk nama bandara negara Turki. Dengan sigap Deva membantu Airin membawa barang-barang sedangkan barang lainnya di bawakan oleh bodyguard nya. Di luar pesawat, sudah ada sebuah mobil yang menunggu kedatangan mereka.

Lentera Surgaku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang