4. Pertolongan

205 21 17
                                    

Chap. 4 Pertolongan

.

.

.

Saat Minhee membuka mata, ia dihadapkan dengan pemandangan langit-langit bercat putih, dan jendela yang tertutup gorden di sebelah kirinya.

Minhee tahu, dia berada di UKS. 

Minhee menggelar nafas pelan. Bersyukur karena seseorang telah menolongnya keluar dari tempat mengerikan itu.

"Minhee?"

Suara panggilan pelan itu membuat Minhee mengalihkan pandangannya. 

"Hyungjun", dengan senyum tipisnya, Minhee menyebut pelan.

Hyungjun, yang masih setia dengan buku diary dalam dekapan, tersenyum senang. "Minhee dah sadar. Bentar, Jun ambilin teh anget dulu yah".

Sembari menunggu Hyungjun mengambilkan untuknya, Minhee mulai bangkit duduk perlahan.

Matanya mengedar, menatap pemandangan UKS yang sepi. Hanya ada dia dan Hyungjun.

"Jun? Pyo mana?" Tanya Minhee saat sadar temannya yang satu itu tidak ada.

Hyungjun menjawab sembari memberikan teh yang dibawanya pada Minhee. "Pyo lagi ke kantin Minhee. Lagi nyari roti buat Minhee. Takutnya Minhee laper pas bangun katanya".

Minhee yang selesai menyesap teh hangatnya itu menjawab, "Padahal, gak perlu repot-repot".

"Gak repot kok. Cuman beli roti doang. Nih makan, biar ga pingsan lagi".

Minhee dan Hyungjun menoleh ke asal suara. Dongpyo sudah kembali, dengan sekantong kresek dalam genggaman.

Minhee tersenyum. Dia sedikit terharu dengan perhatian kedua temannya.

Pada akhirnya, Minhee menikmati roti yang dibeli Dongpyo dengan hikmat.

.

.

.

"Oooh, jadi Minhee pingsan bukan karena laper atau sakit? Tapi karena ketemu hantu yang nyeremin?"

Minhee menceritakan secara kasar tentang kejadian yang menimpanya di ruang penyimpanan peralatan olahraga pada Dongpyo dan Hyungjun. 

"Pantesan waktu Minhee ditemuin, Minhee kaya orang kedinginan gitu, mana Minhee ngeracau ga jelas juga. Jun jadi takut Minhee kenapa-kenapa"

Minhee tersenyum menenangkan. "Sekarang udah gak papa kok".

Hyungjun mengangguk paham, sedangkan Dongpyo hanya mengangkat bahu.

"Ngomong-ngomong kalian berdua kuat juga ya bawa Minhee, perasaan badan Minhee tinggi, dan pastinya lumayan berat buat kalian berdua".

Dongpyo mengangkat sebelah alis. "Bukan kita yang angkat Minhee".

"Terus, siapa?"

"Kak Yunseong".

"HAH?".

Dongpyo dan Hyungjun bergedik kaget karena teriakan kaget Minhee.

"Aduh Minhee kenapa tiba-tiba teriak. Kaget tahu".

"Bentar, jadi yang nemuin dan bawa Minhee ke UKS itu si Hwang Yunseong dari kelas 3A, yang kata kalian anak baru itu?"

Dongpyo dan Hyungjun mengangguk serempak.

Minhee terdiam di tempatnya. Entah memikirkan apa, setelah mengetahui fakta tentang siapa penolongnya.

"Minhee habis ini harus berterima kasih sama kak Yunseong". Hyungjun berucap di sela keterdiaman Minhee. 

Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang