12. Hunting Pertama

183 21 5
                                    


.


.


.


Minhee menguap di tempatnya. Sudut matanya berair, dampak dari tindakan menguapnya barusan.


Di depan Minhee, ada Hyungjun dan Dongpyo yang juga terlihat bosan.


Apa yang mereka lakukan?


Oh tentu saja melakukan rutinitas mereka. Yaitu makan bersama. Dan tentunya bersama Yunseong –harusnya–


Tapi anak laki-laki bermarga Hwang itu sejak tadi tidak menunjukkan batang hidungnya.


Minhee sempat terpikir, apa Yunseong mendengar tentang rumor yang berkembang ya?


Bodoh, tentu saja. Rumor itu berhubungan dengannya.


Maka, apa absennya Yunseong karena dia percaya pada rumor itu?


Minhee menggeleng cepat. Dia menepuk keningnya guna menyadarkan diri.


Jangan overthingking! Seru Minhee dalam hati.


Tapi mau apa dikata. Minhee sudah terlanjur berpikir yang tidak-tidak.


Tapi ternyata pikiran berlebihannya salah.


Karena dia melihat Yunseong berjalan dari kejauhan. Dipelukannya, ada empat minuman dingin.


.


.


.


Mereka selesai makan.


Hari itu, tidak seperti biasanya, kegiatan makan siang mereka lebih sering diisi keheningan. Meski mereka masih sesekali melempar sapaan satu sama lain, tapi Minhee jelas tahu, atmosfernya berubah.


Meskipun Yunseong tidak marah atau menunjukkan respon negatif tentang rumor yang beredar.


Malah hari ini dia berinisiatif membelikan minuman dingin untuk mereka berempat.


Minhee membereskan kotak bekal makannya dalam diam. Tapi matanya melirik pada Yunseong.


"Minhee." Yunseong memanggil pelan.


Minhee menyahut, "Hmm? Kenapa kak?"


"Kakak udah denger rumornya."


Yunseong sedikit merendahkan suaranya. Ragu.

Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang