Who?

26. Bangun

Telat sih, tapi yaudahlah...

Panduan:

["..."] = ngomong biasa, orang.

["..."] = bicara dalam hati.

["..."] = hantu dan sejenisnya yang ngomong.

.

.

.

Bagi Minhee, dibayar berapapun, Minhee tidak akan mau lagi mengalami pengalaman yang dialaminya barusan.

Seongmin bilang, Minhee hampir dirasuki. Dan perkataan itu juga dikuatkan dengan kesaksian Dongpyo, Hyungjun dan Yunseong.

Mereka bilang, Minhee sempat terus menggeram seperti binatang buas, sembari kepala yang menggeleng-geleng cepat. Badanyya terangkat, seperti akan melayang, tapi untungnya Hyungjun, Yunseong dan Dongpyo dengan sigap menahan tubuhnya.

"Kami takut banget Minhee." Hyungjun berucap menahan tangis. Dia memeluk Minhee dari samping dengan lebih erat. Sedangkan di sisi tubuhnya yang lain, Dongpyo juga memeluknya erat.

Setelah kejadian itu, Minhee lemas. Kakinya gemetar bahkan hanya untuk berdiri. Rasanya seluruh tenaganya di serap.

Jadi sekarang dia hanya bisa duduk bersandar pada Yunseong yang menopangnya.

"Ini kedua kalinya lihat kamu drop karena kemampuanmu itu Hee. Waktu dulu, kamu juga pingsan karena diganggu kan?" Yunseong bertanya pelan.

Minhee menganggukkan kepala. Dia masih tidak mau berbicara dulu karena lelah.

"Nih kak, minum."

Seongmin yang sempat pergi untuk membeli minum untuk Minhee akhirnya kembali.

Segelas minuman hangat itu diminumnya perlahan. Hangatnya menenangkan tubuh Minhee yang sempat tegang.

"Haaah..." Minhee menghela nafas perlahan. Merasakan tubuhnya yang mulai rileks karena minuman hangat itu.

"Enakkan kak?" tanya Seongmin.

Minhee mengangguk, "Makasih, Seongmin."

Seongmin tersenyum simpul, "Sama-Sama."

Seongmin menoleh, memperhatikan Taeyoung, Donghyun dan Sunoo yang melayang di sekitar mereka.

Mereka bertiga berjaga, takut-takut makhluk tadi kembali. Tapi untungnya makhluk itu sepertinya kapok, jadi tidak kembali lagi seperti yang mereka takutkan.

"Ayo kita pulang aja. Kak Minhee juga butuh banyak istirahat soalnya."