8. Tentang Donghyun dan Yunseong

186 19 3
                                    





.




.




.




"Keumdongie..."



Sejenak, Minhee termenung mendengar gumaman lirih Yunseong.




Pun tak lama, Yunseong terbangun. Matanya memerah, dengan sudut mata berair.




Dia terlihat sedih dan bisa menangis kapan saja.




Yunseong awalnya tidak menyadari keberadaan Minhee, tapi setelah penglihatannya menjadi lebih fokus, Yunseong tersentak.



Reflek, dia mendorong Minhee, hingga Minhee jatuh terlentang.




"Aww..."



Yunseong bangun terburu-buru. Dengan kasar mengusap wajahnya. Mengembalikan ekspresi wajahnya seperti semula.




Dingin dan mengintimidasi.




"Ngapain sih Lo?!"




Tidak meminta maaf untuk sikap kasarnya, Yunseong malah bertanya dengan nada tak sedap didengar.




Minhee bangun perlahan. Meringis, karena dorongan Yunseong itu tidak main-main kuatnya.




"Aku cuman bangunin kakak! Kakak udah kelamaan tidur tahu gak?!" Minhee yang kesal, menjawab dengan meninggikan suaranya.




"Bukan urusan Lo! Gue gak pernah minta dibangunin siapapun, TERMASUK LO!"



"DASAR GAK TAHU BERTERIMA KASIH!!!"



"APA PEDULI GUE SIALAN?! LO YANG GANGGUIN GUE DULUAN YA!"




Keduanya beradu tatap. Melempar tatapan tajam pada lawan bicaranya.




Yunseong lebih dulu memutus ajang saling tatap itu. Dia mendengus dan membuang muka.




Dengan kasar membenarkan seragamnya yang berantakan, mengambil almamaternya yang tergeletak di tanah, dan berjalan pergi.




Minhee mengepalkan tangan, "Heh! Kakak kelas bodoh! Jangan lupa makan! Mati kelaparan tahu rasa!"



Untungnya, sejengkel apapun Minhee pada Yunseong, Minhee tetap ingat apa tujuan awalnya.



Yunseong menoleh kasar saat mendengar teriakkan Minhee. Tapi tak menanggapi apapun.



Hanya berjalan cepat meninggalkan tempat itu.




"Kak Yunseong..."



Donghyun memanggil Yunseong lirih. Nadanya sedih, dengan ekspresi kekecewaan yang kentara.





Minhee melirik Donghyun.





.





.




.




"Maaf ya kak Minhee, atas sikap kasar kak Yunseong tadi".



Kening Minhee mengerut dalam, "Kenapa jadi kamu yang minta maaf Keum? Harusnya dia".



Donghyun tersenyum simpul, "Aku mewakili kak Yunseong".




Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang