Who?

10. Maaf

Maaf abaikan mulmed diatas. Aku lagi mabok aja (*﹏*;)

.

.

.

BRUK!

Suara tubrukan itu terdengar keras. Asap mengepul dari tempat kejadian.

Minhee meringis pelan. Merasakan tubuhnya yang berdenyut sakit, kepala yang pusing karena terbentur, juga perih yang datang dari sikunya yang berdarah. 

Yunseong ada dalam dekapannya, terlihat linglung. Untungnya, dia baik-baik saja.

Minhee datang tepat waktu menyelamatkannya. Melindungi Yunseong dengan memeluknya, juga melindungi belakang kepalanya menggunakan punggung tangan. Melindunginya dari benturan yang membahayakan.

Mobil yang hampir menabrak Yunseong sedikit oleng, tapi berhasil mengerem. 

Saat Minhee bangkit, orang-orang mendekat dan menanyakan keadaan mereka.

"Gak papa. Cuman luka sedikit aja." Minhee menenangkan orang-orang yang panik.

"Dek Minhee sini ke pos. Saya obati lukanya. Itu adek yang disana dibawa juga, kelihatannya masih kaget." Bapak satpam sekolah yang mengenal Minhee membantunya berdiri, menutunnya ke pos satpam sekolah.

Sedangkan seseorang yang hampir menabrak mereka membantu Yunseong, dan mengikuti arah langkah Minhee dan bapak satpam.

.

.

.

Permasalahan atas kejadian tadi diselesaikan dengan cepat.

Yunseong dan pengendara yang hampir menabrak mereka saling meminta maaf. Mengakui kesalahan masing-masing.

Karena Minhee menolak uang untuk pengobatannya, pengendara yang ternyata seorang wanita itu, memberikan kontaknya pada Yunseong dan Minhee untuk dihubungi, jika terjadi sesuatu karena kejadian ini.

Tapi bagi Minhee sendiri permasalahan ini sudah selesai. Minhee dan Yunseong hanya menderita luka kecil. Minhee juga tidak merasa ada yang salah, kecuali sikunya yang memang masih perih.

Dia tidak membutuhkan uang ganti rugi pengobatan, karena bapak satpam sudah dengan baik hari mengobatinya.

Disinilah mereka berdua, di pos satpam. Duduk di sofa yang tersedia, dengan teh hangat yang menemani. Bapak satpam sedang keluar, mengatur lalu lintas yang sedikit terganggu karena kejadian tadi

Keduanya canggung, terutama Yunseong. Dia merasa bersalah karena membuat Minhee terluka untuk menyelamatkannya.