Aldrewana H.L [End]

1. Perampok Amatir.

Hai, apa kabar kalian?

Rendi belum end, tapi Wana udah publish.

Tenang aja, gak ada yang telat lagi kok selama aku masih jadi pengangguran. Mumpung belum masuk kuliah, aku bakal nabung draft sebanyak-banyaknya.

Kalian pembaca setiaku yang baik hati, makasih udah berkenan mampir ke book ini. Aku harap kalian masih mau nemenin aku nulis book ini sampai tamat. Karena tanpa kalian aku juga gak punya semangat buat nulis fiksi.

Yang selalu nagih aku kapan up, thanks buat kalian. Aku gak terganggu kok sama hal itu, justru aku seneng, karena artinya karyaku berhasil menghibur kalian sampai segitunya.

Aku harap, kalian bisa mencerna apa yang terkandung dalam book ini. Pelajaran yang mungkin bisa kalian dapet, ya meskipun book ini bukan buku edukasi. Tapi di sini tertera kehidupan seseorang yang pastinya ada lah sedikit pelajarannya.

Terlalu basa-basi ya ^^

Okey, langsung aja scroll ke bawah!!

______

"Tempat ini memang indah, tak heran jika Zach tidak mau kembali."

Wanita yang baru mendarat dari pesawat pribadinya bersama sang suami itu berujar. Langkah kaki anggun dengan ketukan heels merah menyala membawa atensi banyak orang. Selain terkenal sebagai supermodel internasional, ia juga adalah istri dari seorang CEO yang menduduki kekuasaan nomor satu di dunia.

Kunjungannya ke Indonesia kali ini adalah untuk melihat hasil kerja ketiga putranya. Sementara sang suami yang berjalan tegap di sampingnya merasa terganggu akan paparazi di sekitarnya.

"Singkirkan itu," katanya. Tidak lama kemudian rombongan pria berjas hitam mendekat, membangun tembok kokoh agar pasangan suami istri yang menduduki kekuasaan tertinggi itu bisa lewat tanpa gangguan.

Di balik ketenaran dan kekayaan yang mereka miliki, terdapat banyak rahasia besar yang tersembunyi. Pasangan itu memiliki tiga orang putra yang luar biasa. Yang pertama bernama Jolyon, yang kedua Wildan, dan yang ketiga bernama Zach.

Ketiga pria itu adalah yang sempurna, kerap dipanggil tuan muda yang lahir diberkati dewa. Namun sayang, tak ada yang tahu jika ketiga pria itu tidaklah senormal yang terlihat. Hanya orang-orang terdekat yang tahu tentang penyakit ketiganya.

"Kami akan menaiki mobil yang berbeda, kalian bisa kembali terlebih dahulu. Kami akan menyamar," kata Joe Sivani Lordeon. Ketua bodyguard itu mengangguk dan berlalu pergi dari sana.

Joe dan suaminya-- Alexander Lordeon bergegas masuk ke dalam sebuah mobil Alphard. Wanita itu berencana mampir ke Mall untuk membeli baju dan perlengkapan karena ia yang tidak membawa satupun barang. Sebelum turun, keduanya memakai masker dan kacamata hitam.

Akan sangat beresiko bagi dua orang terkenal ke pusat perbelanjaan tanpa membawa bodyguard, namun Joe dan Alex telah terbiasa. Keduanya berjalan seperti orang sederhana. Joe menghabiskan waktu hampir dua jam untuk berbelanja banyak hal. Setelah memberikan barang belanjaan pada asisten pribadi Alex, keduanya kembali melangkah menuju mobil.

Di tengah perjalanan, Alex dan Joe yang duduk di kursi depan itu mendengar suara asing seperti dengkuran. Ketika Alex melirik kaca spion yang berada di tengah, ia refleks menginjak rem hingga membuat mobil berhenti seketika.

"Siapa dia?" tanya Alex. Joe menoleh ke belakang, ia menemukan seorang pemuda asing tertidur di kursi mobilnya.

Alex mengeluarkan pistol dari dalam sakunya, namun Joe menahan tangannya dengan cepat.