27. Ternyata dia bisa berubah.

11.7K 1.4K 113
                                    

Pagi-pagi sekali Mansion keluarga Alex yang tengah menampung tamu itu dihebohkan oleh jeritan seorang pemuda yang tercebur ke kolam. Beberapa dari keluarga Lordeon panik melihat Wana yang ada di tengah kolam. Mereka berlari dengan tergesa, namun saat sudah dekat dengan tempat kejadian, semuanya dibuat terpana.

Ternyata bukan hal negatif seperti Wana yang tak sengaja terpleset dan tenggelam, namun nyatanya di sana ada James yang entah kapan dibebaskan Alex. Tidak seperti biasa, pemuda dewasa itu tidak berniat menyakiti, melainkan memegangi kerah baju Wana seperti hendak membuang anak kucing.

"Anak bodoh, diam dan gerakkan kakimu. Jika kau panik maka kau tidak akan selamat di masa depan." 

Bugh

Keluarga Lordeon yang sedari tadi memerhatikan di balik pintu kaca besar langsung membulat. Joe bahkan langsung memegangi dadanya dan bergerak hendak mendekat, namun Nyonya Lordeon menahannya. Memberi kode pada Joe untuk menunggu sedikit lagi.

Mereka tentu merasa cemas, termasuk Alex. Entah bagaimana bisa James keluar dari kamar dan membuka ikatan tangannya yang ia pikir sangat kencang. Kini ia benar-benar khawatir kala sisi lain Jolyon itu baru terkena pukulan di wajahnya dari Wana.

"Seenaknya ngatain Wana bodoh, kakak tuh yang bodoh bin guoblok. Wana rengking satu dari barisan terakhir ya di kelas! Dan lagi, Wana kan baru belajar renang, pastinya panik lah. Kakak gak tau aja Wana pernah didorong Papa ke kolam, wajar kalo Wana panik, Wana soalnya pernah kembung minum air!" omelnya.

James terdiam, ia masih memegangi  kerah baju anak itu. Ada hasrat ingin mencelupkan anak ini ke dalam air dan tidak membiarkannya keluar, namun entah mengapa ia tidak bisa melakukan itu. James mengangkat kerah Wana lebih tinggi.

"Lakukan seperti ucapanku, atau aku tidak mau lagi mengajarimu." Wana buru-buru menggerakkan kakinya. Namun tidak sengaja arah air yang ia gerakkan mengenai wajah James.

Lagi-lagi para penonton yang sedari tadi diam menahan napas. James memalingkan wajahnya ke samping dan menghentikan kaki Wana. Anak itu tampak bingung melihat James yang meraup wajahnya sendiri.

"Apa yang kalian lihat di sana?" Tiba-tiba kepala James mengarah pada dalam Mansion yang dibatasi pintu kaca besar. Ia sudah menyadari ada yang mengawasinya sedari tadi. Semua yang tertangkap basah itu langsung mendekat.

"Anak penyakitanmu ini sangat bodoh, lebih baik kau saja yang mengajarinya." 

Bugh

"UDAH WANA BILANG KALO KAKAK YANG BODOH!"

Alex langsung melompat ke dalam kolam ketika James memberi ancang-ancang ingin melempar Wana, namun hal itu tidak terjadi karena James hanya menggertak Wana. Kedua pipi James yang memerah itu membingungkan semua orang.

Situasi macam apa ini?

James, pemuda bertempramen buruk yang jika disenggol sedikit saja langsung membunuh si pelaku. Kini hanya diam ketika mendapatkan dua tamparan dari seorang bocah yang masih bau bawang.

"Tangkap ini," kata James sembari melempar Wana ke arah Alex yang langsung dengan sigap ditangkap. Tampaknya James sudah tidak tahan.

"Bagaimana kau bisa di sini?" tanya Alex dengan wajah dinginnya. Wana yang mendengar itu langsung menunduk, sementara James tak berniat berbicara sepatah kata pun.

"Daddy, Wana yang lepasin kakak," cicitan Wana itu membuat tanda tanya besar di benak Joe dan Alex sendiri. Pria dewasa itu mengangkat Wana untuk keluar kolam, Joe dengan sigap langsung mengeringkat tubuh anak itu dengan handur.

"Kenapa?" tanya Tuan Lordeon yang saat ini duduk di kursi dekat kolam.

"Kakak bukan hewan, Pak Old. Manusia gak pantes diiket dan dikurung kaya gitu. Kakak manusia, punya hak dan kebebasan. Mungkin kakak emang galak, sedikit stres juga, tapi tetep aja punya hati nurani." 

Aldrewana H.L [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang