47. Berani sentuh Mommy ku!

8.3K 1.1K 159
                                    

Ada dua hal mengerikan di dunia ini. Mungkin beberapa orang berpikir dua hal ini adalah hal biasa dan sepele. Namun tidak ada yang tahu, kekuatan seperti apa yang bisa terjadi karenanya. Wana sendiri tidak pernah berpikir banyak.

Antara benci dan cinta, dua hal mengerikan yang sangat ekstrem ini terbatas oleh sebuah benang tipis. Oleh sebab itu, Wana tidak pernah mencintai atau membenci orang asing secara berlebihan.

Sesuatu yang tak terduga adalah Alex yang menjadi subyek. Melihat seorang wanita yang mengaku sebagai istri tidak sahnya. Wajah Joe yang berada di sisinya hanya acuh tak acuh, namun mengandung arti dalam dan dingin.

Beberapa waktu berlalu, dan Wana mulai memahami situasi yang ada di depannya. Wanita ini adalah seseorang yang mengaku sebagai istri kedua Alex, yang membuat Wana kesal adalah Alex tidak menyangkal.

Zian-- anak yang dibawa wanita itu terduga adalah anak Alex, hasil dari kecelakaan yang tidak diinginkan pada suatu malam. Wana bisa melihat pancaran kasih sayang, cinta dan penuh kekaguman dari mata wanita itu yang tertuju pada Alex. Namun pria dewasa yang menjadi target sama sekali tidak peduli, dan lebih memilih menatap Joe sepanjang waktu.

"Ah, apakah ini yang bernama Wana?" Suara anggun nan lembut itu mengalir, namun Wana merasa jijik mendengarnya. Wana menoleh dan menatap wanita yang bernama Razea itu dengan tajam.

"Kualitas apa yang lo punya, berani manggil-manggil nama aing?" katanya tajam.

Kening Razea berkerut bingung, ia paham bahasa Indonesia. Namun diakhir kata kalimat anak ini tidak membuatnya mengerti. Kendati demikian, ia bisa mendengar nada yang tidak ramah dan melanggar permusuhan.

"Tidak sopan,"gumamnya.

Wana mendengus dan merapatkan dirinya ke dalam pelukan Joe. Ia menatap wajah sang Mommy yang seperti menahan tawa. Mengerucutkan bibir, Wana benar-benar tidak mengerti mengapa Mommy nya tidak terlihat santai.

Keluarga kecil Alex saat ini sedang duduk di ruang keluarga, termasuk wanita itu dan anaknya. Wana diapit di antara Joe dan Alex, yang membawa pandangan tidak mengenakan dari anak bernama Zian, ada kecemburuan di sana.

Setelah memasuki rumah Lordeon, Zian sama sekali jarang berinteraksi dengan Alex yang merupakan Daddy nya. Namun anak yang bahkan tidak ada hubungan darah itu bisa duduk berdampingan. Zian benar-benar merasakan panas membakar hatinya.

"Oh, putraku. Bukankah kamu ingin mengatakan sesuatu dengan Daddy mu?" kata wanita itu tiba-tiba.

Zian yang masih penuh dengan pemikirannya itu tertegun sejenak sebelum melirik Alex dengan ragu. Ia berdeham dan hendak membuka mulutnya untuk berbicara. Namun suara cempreng seseorang menginstrupsinya.

"Daddy siapa? Ini Alex, Daddy gue ya! Tau diri lo!" pekik Wana.

Anak itu melepaskan diri dari Joe dan terjun bebas ke arah Alex, yang langsung direngkuh. Zian tercengang, ia bahkan tidak bisa mengobrol akrab, apalagi mendapat pangkuan sang Daddy.

Sementara Wana melupakan permusuhan dengan Alex untuk sementara waktu. Hal ini membuat Alex senang dan merasa lega, ia tidak perlu membujuk lagi. Menghela napas pelan, Alex mengusap punggung anak itu dengan penuh kelembutan.

"Ape lu! Iri kan! Hah, bapak gue nih!" Wana kesal, ini Daddy nya, ini Mommy dan rumahnya. Tidak ada yang bisa mengklaim mereka.

Mendengar nada dan bahasa tidak mengenakkan Wana, Razea tak tinggal diam. Rasa panas di dadanya melihat kelembutan yang Alex berikan kepada anak orang lain, sementara anaknya sendiri sama sekali tidak mendapatkan haknya.

"Daddy mu? Apakah kamu memiliki otak? Kamu hanya anak asing yang dipungut. Anak pungut tidak tahu diri yang bahkan menghina anak kandung yang sebenarnya. Apa orang--"

Aldrewana H.L [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang